depresi

 

Saat lelah dengan pekerjaan dan banyak masalah yang tak kunjung selesai mungkin itu pertanda kamu sedang stres, tapi jika sudah terlalu parah hingga putus asa dan kehilangan arah mungkin itu pertanda kamu sudah depresi.

Depresi lebih parah dari pada stres karena depresi dapat menyebabkan hidup menjadi tak terarah dan tidak lagi memiliki harapan hidup atau tujuan hidup, depresi harus segera ditindak lanjuti sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti bunuh diri atau melukai diri sendiri, jadi agar lebih waspada kamu perlu ketahui tanda-tanda yang dialami orang yang sedang depresi.

 

1. Selamat Tinggal Motivasi Hidupku
Kamu tak ingin melakukan apa-apa. Tak ada semangat atau motivasi lagi dalam hidupmu. Mau melakukan apa-apa juga rasanya sangat berat. Yang kamu lakukan hanya komplain dan protes sana-sini. Hobi dan hal-hal yang tadinya sangat kamu sukai sekarang jadi tak menarik lagi.

 

2. Rasa Bosan yang Oh Sungguh Menyakitkan
Rasa bosan mungkin sudah sering kamu alami. Tapi kalau sedang depresi, rasa bosan itu terasa sangat menyakitkan dan menyiksa. Semua yang terjadi di sekelilingmu tak terlihat menarik lagi. Melihat orang bahagia pun membuatmu kesal sendiri. Benar-benar bikin hidup tersiksa.

 

3. Muncul Rasa Bersalah dan Penyesalan
Ada trauma atau kesalahan yang pernah kamu lakukan di masa lalu. Dan hal itu membuatmu merasa sangat bersalah dan menyesal. Rasa bersalah itu pun terus menghantuimu dan mengganggu pikiranmu. Setiap kali membuka mata bangun di pagi hari, ada perasaan sesak yang menyergap. Tak ingin maju atau menjalani hari lagi karena kamu terjebak dan terperangkap dalam rasa bersalahmu sendiri.

 

4. Merasa Jadi Orang yang Tak Berguna
Sudah kehilangan motivasi dan bosan, sekarang kamu merasa seperti orang yang paling tak berguna. Seolah nggak ada lagi alasanmu untuk hidup atau bertahan. Semua yang kamu lakukan terasa salah semua. Seolah hidupmu ini hanya sebuah kegagalan. Rasanya ada sosok monster yang hidup dan mengendalikan hidupmu. Dirimu seperti bukan dirimu yang sesungguhnya.

 

5. Musuh Itu Bernama Diri Sendiri

Kini yang kamu lawan adalah dirimu sendiri. Musuh itu bernama dirimu sendiri. Ingin rasanya keluar dari tubuhmu sendiri dan berpindah ke tubuh orang lain. Saat menatap ke cermin pun, ingin rasanya kamu memukuli dan menonjok bayanganmu sendiri. Ada pergulatan batin yang seperti tak pernah habis yang kamu rasakan.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Praktik Terbaik untuk Memulai Bisnis Online yang Ramah Lingkungan

Kerangka praktik yang disengaja yang diadaptasi pada tahap