Kangker servik merupakan salah satu penyebab kematian terbesar bagi wanita. Telah banyak kasus penyakit ini yang terlambat ditangani sehingga terlanjur parah dan membahayakan nyawa. Kisah mendiang penyanyi Julia Perez yang harus rela tutup usia karena keganasan penyakit ini masih lekat di pikiran dan membawa duga bagi jutaan penggemar dan dunia hiburan di tanah air. Sebenarnya, vaksin untuk mencegah kanker servik telah lama ditemukan. Namun sayangnya, belum banyak wanita yang memiliki kesadaran melakukan vaksin ini dan juga rutin melakukan pemeriksaan. Untuk lebih jelasnya, mari kita pahami seluk beluk vaksin anti kangker servik dan siapa saja yang membutuhkannya.
Kapan waktu yang tepat untuk vaksin kangker servik?
Kangker servik disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV). Virus ini sebenarnya ada di dalam tubuh manusia dan tidak berbahaya. Namun, beberapa jenisnya yang mengalami mutasi dapat menginfeksi leher rahim dan kandungan. Vaksin gradasil, telah disetujui oleh FDA sejak 2006 dan sudah sering dianjurkan oleh dokter dan tenaga medis lainnya sebagai langkan pencegahan penyakit ini.
Sebenarnya, semenjak seorang wanita aktif secara seksual, ilmu kedokteran menganjurkan pemeriksaan kandungan dan organ kewanitaan sudah dilakukan. Hal ini sudah aktif digalakkan di negara maju seperti Jepang, Korea, dan Amerika, walaupun prakteknya di Indonesia masih sangat minim. Pasalnya, bukan hanya aktivitas seksual saja yang berpotensi menimbulkan penyakit di daerah kewanitaan, namun kebersihan lingkungan tinggal dan gaya hidup sangat berpengaruh. Oleh karena itu, waktu pemberian vaksi anti kangker serviks yang paling tepat adalah pada usia 12 -13 tahun.
Usia itu diambil dengan pertimbangan usia akil balig dan juga tindakan pencegahan dalam aktivitas sosial. Karena pemicu utama penyebaran virus adalah melalui hubungan seksual. Ketika tubuh sudah terekspos dengan virus HPV yang berbahaya, maka vaksin tidak akan banyak membantu. Bahkan, batas usia termuda untuk mendapatkan suntikan ini adalah 9 tahun.
Apakah wanita dewasa tetap bisa di vaksin
Sebenarnya, wanita di usia 20an memiliki resiko lebih kecil untuk terkena virus ini. Walau demikian, jika memang belum pernah melakukan hubungan seksual, maka vaksin virus ini sangatlah disarankan. Dalam beberapa kasus, jika memang tidak pernah berganti pasangan dan terbukti sehat, pemberian vaksi HPV juga masih memungkinkan. Tetapi jika tubuh sudah terinfeksi virus HPV walau belum ganas, maka vaksin ini tidak akan berfungsi dengan baik.
Pentingnya pap smear untuk melawan kangker serviks
Selain vaksin, pap smear juga sangat penting untuk mencegah kangker serviks. Vaksin hanya melindungi tubuh dari infeksi ini sebanyak 70% saja. Karena itulah pemeriksaan rutin masih tetap harus dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi sedini mungkin. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun sekali untuk langkah pencegahan maksimal.
Facebook Comments