Hidup ini penuh dengan pilhan-pilihan berat. Setiap hari, kita harus memilih. Memilih makanan terbaik untuk tubuh kita, pasangan terbaik untuk hidup kita, pekerjaan terbaik sesuai dengan hasrat dan kebutuhan kita, teman-teman terbaik yang membuat kita tersenyum. Kita memilih memiliki anak atau tidak, memasak atau makan di luar, bersenang-senang atau melakukan hal produktif. Beberapa pilihan mungkin trivial, tapi banyak pilihan yang besar dan sangat berpengaruh bagi hidup. Bagi mereka yang peragu, yang selalu kesulitan membuat keputusan, setiap hari adalah dilema.
Mengapa membuat pilihan bisa terasa sulit?
Setiap pilihan yang kita buat memiliki konsekuensi. Ketika kita bertanggungjaawab terhadap hasil keputusan, ini bisa jadi sebuah tanggungjawab yang sangat besar. Menyesal di kemudian hari adalah sebuah hal yang tidak ingin dialami siapa pun. Tapi mengapa beberapa orang lebih baik dalam mengambil keputusan penting dibanding lainnya? Mengapa beberapa dari kita tertinggal di belakang, berusaha keras menghadapi pilihan, dan harus bertanya kesana-kemari sebelum akhirnya bisa mengambil keputusan?
Tanda-tanda peragu
Orang yang memiliki kepribadian peragu punya ciri-ciri yang bisa kita ketali. Orang-orang ini biasanya sering terlihat gugup, cemas, dan menggerakkan anggota tubuhnya berulang-ulang. Jika kamu bingung apakah ini termasuk kamu, coba jawab pertanyaan soal dirimu ini dengan jujur:
- Aoakah kamu selalu super khawatir jika harus mengabil keputusan?
- Apakah hal kecil membuatmu kebingungan?
- Apakah kamu gugup ketika harus memutuskan sesuatu?
- Apakah tanggunghawab mengabil keputusan membuatmu cemas?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membuatmu tahu apaka kamu seorang peragu.
Mudah ragu berkaitan dengan rasa percaya diri rendah
Para ahli berpendapat bahwa alsan pertama seseorang menjadi peragu adalah rasa percaya diri yang rendah. Keraguan ini merupakan salah satu bentuk kecemasan, yang akan bertambah buruk dengan menumpuknya beban pikiran untuk membuat pikiran. Proses pembuatan keputusan ini disertai dengan keraguan terhadap diri sendiri. Hasilnya, adalah ketidakmampuan untuk mempercayai penghakiman diri dan akhirnya kesulitan menjatuhkan pilihan.
Self-esteem yang rendah ini sebenarnya adalah rasa takut. Kita seringkali merasa takut untuk tidak cukup pintar, tidak cukup berhasil, tidak cukup baik, sehingga kita tidak terlalu menyukai diri kita. Mungkin waktu muda, orang-orang yang memiliki self-esteem rendah dan menjadi peragu pernah mengalami trauma emosional seperti rasa malu. Memiliki orangtua penuntut yang selalu abusif dan merendahkan harga diri anak adalah faktor besar yang membentuk ini.
Cara berhenti menjadi seorang peragu
Aksi adalah kuncinya. Setiap keputusan yang kita buat adalah keputusan yang baik. Ketika kita mulai mengambil resiko, kita belajar untuk memercayai diri sendiri untuk membuat keputusan. Ingat, keputusan yang kita buat tidak harus selalu yang benar. Kita semua membuat kesalahan. Tapi yang terbaik dari membuat pilihan adalah kita bisa membuatnya, lalu bisa membuatnya lagi. Jika kita ternyata sampai di jalan yang salah, kita bisa memilih arah lain. Hilangkan pikiran negatif, pertimbangkan keputusan secara logis, dan beranilah menjadi dirimu sendiri, walaupun dirimu mungkin berbeda dengan yang lain.
Facebook Comments