Apakah mungkin untuk benar-benar memutuskan hubungan dengan sang mantan jika sosmednya masih ada di luar sana? Tak peduli mantanmu punya sosmed semacam Facebook, Twitter, Instagram, Path, atau bahkan LinkedIn, setelah kalian putus, hidupny masih berjalan. Dan jika dia tipe yang rajin update di sosmed soal kehidupannya, alamat akan susah untuk tidak kepo terhadapnya, bahkan walaupun kamu berusaha untuk tidak berkomunikasi langsung padanya.

Memang, secara pasif, kita melihat hal-hal yang dilakukan mantan kita di sosmed dan mengerti kelanjutan cerita hidupnya seolah-olah kita tak lagi menjadi bagian darinya. Adalah wajar jika kita masih peduli atau penasaran dengan seberapa mudahnya dia melupakan kita. Namun terkadang, aktivitas kepo ini menjadi keterlaluan. Kita bisa jadi kecanduan, terbawa emosi dengan hal-hal kecil yang dilakukannya, dan jadi susah move on. Jadi bagaimana caranya buat berhenti jadi stalker di sosmed?

1. Kamu harus bertekad berhenti kepo

Langkah pertama adalah yang paling penting, karena jika kamu tidak bertekad berhenti, kamu tidak akan berhenti. Jadi, mulailah dari sana. Biasanya, kamu baru akan bisa berhenti ketika kamu melihat sesuatu yang menyakitkan dari sosmednya. Jika kamu menangis tengah malam karena membaca sebuah update darinya, maka kamu harus berhenti menyakiti dirimu sendiri. Yang kamu lakukan tidak sehat, maka akuilah.

2. Harapkan yang terbaik buatnya

Oke, mungkin ini terdengar tidak masuk akal. Bagaimana bisa padahal dia sudah menyakiti kamu? Tapi coba pikirkanlah. Ketika kamu membeci seseorang, rasa itu menempel terus seperti sebuah obsesi. Tapi, cinta adalah sebua pembebasan. Doakan yang baik-baik untuk dia. Lupakan semua masalah yang telah dia berikan walaupun kamu masih belum bisa sembuh atau memaafkannya. Kamu tak perlu bilang padanya bahwa kamu kini menginginkan yang terbaik untuknya. Menghilangkan benci yang membara saja sudah cukup

3. Ingatlah bahwa Instagram bukan dunia nyata

Atau Facebook. Atau Path.

Kita semua selalu menciptakan teori-teori di kepala kita walaupun kita tak punya fakta-fakta lengkapnya. Karena itulah, sosial media bisa menipu. Kamu akan mulai menggali setiap postingan dan komentar yang dibuatnya, mencoba mengarti-artikan apa maksudnya, dan jangan-jangan ternyata dia hanya membicarakan sebuah lagu tanpa ada konteks lebih. Kadang mungkin mereka akan mengunggah lagu favoritmu sepanjang masa, atau foto kado yang pernah kamu berikan padanya, dan sebaris kalimat nostalgia. Lalu, interpretasimu bisa ke mana-mana. Padahal, tak selamanya yang kamu duga itu benar.

4. Berhenti berusaha mengiriminya kode

Ketika kamu mengunggah sesuatu dengan maksud ingin melukai mantanmu atau mencoba menarik perhatiannya, hasilnya akan menjadi tidak nyaman. Pada momen ketika kamu mengeklik tombol “publish” hingga entah kapan, kamu akan selalu merasa cemas, penasaran, dikejar-kejar, mengejar-ngejar, kepo atas perasaannya, dan tidak tenang. Kamu menjadikan dia pusat hidupmu. Kamu melambungkan obsesimu. Jika kamu memang ingin berbagi tentang salah satu momen hidupmu, lakukan dengan intensi berkabar dengan dunia, bukan menyakitinya.

Baca juga Ini Tandanya Mantanmu Ingin Balikan. Sebenarnya Balikan Sama Mantan Sah-sah Aja Enggak?

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

9 Tips Menjaga Hubungan Interpersonal Yang Kuat

Manusia adalah makhluk sosial; kita bergantung pada hubungan