Apakah kamu seorang workaholic yang sering merasa tidak ada cukup waktu dalam sehari untuk melakukan semua pekerjaanmu sehingga kehidupan pribadimu terabaikan? Jika jawabnya iya, atau kamu merasa mendekati deskripsi ini, maka kamu butuh mempertimbangkan kembali prioritasmu. Memang, karirmu sangat penting, tapi begitu pula dengan teman-teman, keluarga, dan hasrat serta gol-gol pribadimu. Ingatlah, hidup ini singkat dan tak bisa diulang, membuangnya di balik meja kerjamu sama dengan menyia-nyiakan kesempatan untuk menciptakan memori-memori indah. Di bawah ini adalah tips-tips untuk kamu yang bekerja terlalu banyak. Simak yuk!
1. Akuilah
Hal pertama yang harus kamu lakukan jika kamu ingin mengatur prioritasmu dengan lebih baik adalah mengakui kecintaan burukmu ini. Memang ada banyak alasan yang bisa kamu pakai untuk membenarkan kebiasaanmu ngantor sampai larut-larut malam (“Nggak punya pilihan!” atau “Disuruh si Bos lembur!”) tapi mulailah mengenali tanda-tanda masalah. Kebanyakan orang menolak mengakui bahwa mereka punya masalah kecanduan kerja.
2. Temui terapis
Membicarakan frustrasi, stres, pikiran, dan perasaan dengan seorang profesional akan membuatmu semakin mudah meraih keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Seorang terapis akan membantu kita mengurai mindset apa yang membuat kita merasa harus bekerja ketika sebenarnya kita tidak ada kewajiban. Banyak orang memang secara tidak sadar mengaitkan harga diri mereka dengan pekerjaan mereka, sehingga mereka kesulitan melihat nilai mereka di luar output profesional mereka.
3. Batasi jam kerjamu
Ada banyak alasan mengapa bekerja 11-12 jam sehari buruk bagimu. Memangkas waktu kerjamu hingga jangka normal adalah yang terbaik untuk dirimu sendiri. Berhentilah menjadi orang pertama yang sampai di kantor dan yang terakhir meninggalkan kantor. Jam biologis kamu masih bisa menerima salah satu kebiasaan itu, tapi tidak dua-duanya!
4. Miliki hobi
Serius, temukan sesuatu untuk dikerjakan ketika kamu sampai di rumah, sehingga kamu tidak hanya bekerja, makan dan tidur. Temukan ketertarikan apapun; bersepeda, seni, berkebun, atau lainnya. Temukan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dan habiskanlah waktu bersama mereka. Berolahragalah. Hal itu jelas jauh lebih penting dibanding makan malam bersama seorang klien. Jika kamu harus membangun kedekatan dengan mitra kerja, coba ajaklah dia ke taman atau menghadiri kelas yoga.
5. Matikan hasrat workaholic saat bersama keluarga
Kamu suka memikirkan kerja selama perjalanan akhir pekan dengan kekasih atau keluarga? Satu kata: lupakan. Jika kamu berada di rumah dengan keluarga, sedang berlibur, atau menghadiri sebuah acara, fokuslah pada aktivitasmu. Nikmati di mana kamu berada, apa yang kamu kerjakan, dan dengan siapa kamu melakukannya.
6. Lunch break itu penting!
Kamu berhak atas sarapan, makan malam, dan makan siang. Selalu sediakan setengah jam untuk membeli santapan siang dari warung di sekitar tempat kerjamu. Jangan sentuh pekerjaanmu selama itu. Jika kamu sampai berpikir bahwa kamu tak punya waktu untuk makan siang di kantor, kamu jelas punya masalah. Makan dengan benar menstimulasi pikiran dan memberimu energi. Bahkan pekerjaanmu akan menjadi lambat jika kamu tidak memenuhi kebutuhan nutrisimu sendiri. Meninggalkan kerja selama 15 menit tidak akan mempengaruhi performamu secara negatif.
7. Batasi perfeksionismemu
Hasil kerjamu memang harus baik, tapi sempurna setiap saat? Mustahil. Kamu adalah manusia. Jika kamu terjebak ingin selalu menjadi sempurna, workaholic mu akan menjadi sebuah lingkaran yang susah untuk keluar.
8. Patuhi kalender pribadimu
Jika kamu sudah mengatur sebuah acara makan malam bersama teman lama, namun kamu ragu dan mempertimbangkan untuk mengatur ulang jadwalmu karena minggumu padat, tahan diri! Tepati janjimu. Jangan korbankan kehidupan sosialmu. Paling buruk, mundurkanlah waktu janjianmu setengah jam dari jadwal semula.
9. Belajar katakan tidak
Ini mungkin adalah hal terpenting. Memang susah sekali melakukannya, namun menguasai bagaimana cara mengatakan tidak adalah salah satu skill terpenting yang akan sangat beguna dalam hidupmu. Berhenti mengiyakan permintaan bos, kolega, dan orang-orang di kantormu setiap saat. Sadarilah bahwa kadang mengatakan tidak bukan sekedar hal yang menggoda untuk dilakukan, tapi paling benar untuk dilakukan. Aturlah batasan. Pahami hak-hak dan kontrak kerjamu. Belajarlah bernegosiasi. Perusahaanmu tidak seharusnya memiliki dirimu, kamu adalah seorang pekerja merdeka.
Facebook Comments