Semua makhluk hidup membutuhkan air atau cairan sebagai salah satu nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh, hampir semua orang dianjurkan untuk minum 8 gelas air putih setiap harinya untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Tapi tahukah kamu ternyata tidak semua air putih bisa kita konsumsi loh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan karena air putih mampu berubah jadi tak sehat dan bahkan berbahaya.

Saat ini segala sesuatunya sudah semakin praktis, salah satunya adalah minuman kemasan, kebanyakan orang lebih memilih membeli dan minum minuman kemasan saat diperjalanan, tapi sayangnya banyak yang melakukan kesalahan dengan menyisakan minuman tersebut dan menyimpannya di dalam mobil untuk waktu yang cukup lama. Nah, air ini sebaiknya dibuang dan tak dikonsumsi lagi Ladies. Mengapa demikian?

Dalam kemasan air mineral sudah tertulis bahwa air kemanasan tidak boleh di simpan dalam suhu yang panas, hal ini sama saja dengan menyimpan air kemasan dalam mobil karena saat di dalam mobil yang sedang dalm kondisi mati suhu dalam mobil akan lebih panas. Kebiasaan inilah yang kurang baik dan cenderung membahayakan.

Hal ini karena di dalam kemasan air tersebut mengandung zat kimia yang bereaksi saat terjadi peningkatan suhu maupun terpaan sinar matahari berlebihan. Sinar matahari atau ultraviolet yang mengenai plastik kemasan, akan mengaktifkan dioksin dari botol tersebut, melebur bersama cairan minuman. Ini akan berakibat buruk terhadap kesehatan.

Dampaknya akan lebih buruk jika air kemasan yang sudah disimpan dalam mobil di minum oleh wanita karena dioksin adalah bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker payudara. Karenanya sebisa mungkin jangan pernah meninggalkan air kemasan dalam mobil Ladies. Sebaiknya habiskan saat itu juga, atau simpanlah di tempat yang sejuk dan kering serta tidak terpapar matahari berlebihan. Yuk Hidup Sehat Bersama.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Praktik Terbaik untuk Memulai Bisnis Online yang Ramah Lingkungan

Kerangka praktik yang disengaja yang diadaptasi pada tahap