Hari ini aku cuma mau ngepost review singkat soal mascara murah nan diragukan (banyak pihak—sakitkan?). Sebenernya udah dari SMA sih nemu ini mascara ini di toko kosmetik daerah Wonosari dan nyoba beli (dulu masih 10k) terus dipake waktu sekolah (berasa anak gaol SMA—nya). Tapi semester II lalu juga nemu ini di Mutiara sih, jadi nggak ada salahnya aku mencoba flash back menggunakan mascara ini untuk daily lookku selama semester V, kan?
Dan ini dia mascara pertamaku …
Kalian pasti juga pernah pakai—atau setidaknya nemu—atau lihat di counter-counter atau toko kosmetik kan ya? Ini mascara paling murah yang pernah aku pakai (biasanya pakai Maybelline, atau QL). Dan kalian pasti juga pernah nyangka ini merk abal-abal atau setidaknya produk tiruan Ch*na, kan? Sama. Secara bentuk memang agak meragukan, apalagi di bagian bawah tulisan “My Darling” ada tulisan Jepang—entah—Korea—entah—Chinanya. Sama juga.
Tapi memang kalau belum dicoba dan ditelusuri, mana tahu ini merk abal-abal kan? My darling ini produkan My Darling Cosmetics yang berada di Purwokerto, Jawa Tengah. Setidaknya, walau nggak ada label animal free atau halal-nya, kita tahu dia itu diproduksi dimana jadi bisa dipertanggungjawabkan. Untuk keterangan ingredients dan klaim bisa kalian lihat di bawah ya…
Produk ini nggak punya klaim apa-apa dan hanya tertulis “digunakan pada bulu mata atas dan bawah agar tampak lebih tajam”. Kenapa yang aku bold adalah tulisan tajamnya? Karena dia memeng nggak bikin bulu mata kita penuh (jadi hanya berfungsi sebagai pemanjang bulu mata). Bahan-bahan penyusunnya juga termasuk sederhana.
Untuk kemasan My Darling ini cukup simpel dan terkesan agak vintage dengan warna tube hitam metalik dan tulisan emas. Tutupnya sendiri berwarna merah tua dengan tulisan “My Darling” warna emas dan berbentuk hati. Kalau kalian punya eyeliner cair dari My Darling ini pasti susah bedainnya. Kenapa? Karena kemasan dan tubenya persis—jebles—sama, hanya saja yang menjadi pembeda adalah tulisannya. Itupun kalau tulisannya ilang, dan kalian naruhnya di tempat yang sama pasti repot buka-buka sebelum pakai.
Kalau tube dibuka, yang kalian lihat bakalan seperti:
Tubenya hanya diberi sekatan biasa untuk mencegah cairan bleber dan sikat aplikator mascaranya nggak tebel—menurutku (ini yang membuat hasil juga cuma panjang aja sih). Aplikatornya cuma lurus—rus tanpa lekukan ‘semlohai’ seperti aplikator mascara lain. Cairan mascaranya juga bener-bener cair, mirip air dan agak lama keringnya.
Kalau aku aplikasikan di bulu mataku jadinya seperti ini:
See? Hasilnya nggak selebat merk-merk mascara lain tapi Cuma so—so—aja di aku. Paling nggak mascara ini murah dan nggak medhok kalau untuk diaplikasikan sehari-hari (untuk penggemar natural look makeup tentunya). Jadi ini bisa banget buat anak-anak SMA yang belajar dandan tapi nggak mau kelihatan tante-tante.
Pro’s :
1. Murah
2. Produk lokal
3. Mudah didapat
4. Aplikasi natural
5. Bagus untuk yang mau belajar makeup
6. Waterproof
7. Melentikkan
8. Mudah dibersihkan
Con’s :
1. Baunya sangar, seperti tape, agak ke obat-obatan dan nyegrak
2. Nggak smudgeproof
3. Nggak ada label halal atau animal free
4. Pilihan warna di label tertulis 4 tapi yang sering ada cuma yang hitam
5. Nggak bikin bulu mata tebal
6. Tube persis dengan eyeliner cairnya
7. Keterangan mascara dan eyelinernya bisa hilang
8. Sikat nggak presisi (walau di tube yang baru dia ada lekukan sexy—nya)
Product price : 12.000
Submit your review | |
Maskara My Darling sempet jadi primadona pas saya kuliah hahahahaa.. Soalnya harganya murah banget dan gampang ditemukan dimana-mana. Kalo buat kualitasnya sendiri, ya so-so lah ya. Teksturnya cair banget dan aromanya agak menyengat. Performanya juga biasa aja, dia nggak bikin lebih lentik atau panjang. Biasa aja. Cuma istimewanya ya di harganya sih menurut saya. Murmer!
Aku duluuu banget pernah coba mascara ini, iseng aja lihat harganya yg murah. Aku beli online waktu itu buat nge-genapin minimum order supaya dapet gratis ongkir. Hehehehe. Jadilah aku coba mascara ini, but OMG!!! Ini mascara ga banget menurut aku, teksturnya encer bingits, pas ngeluarin brush dr tubenya malah meleber2 gitu. Jadi kesannya jorok gitu. Aku pake mascaranya, tp ternyata ga waterproof, pas aku wudhu malah meleber dan smudge, jadilah aku kayak kuntilanak. Ya sebandinglah sm harganya yg murah meriah. Abis itu aku ga mau lg pake mascara ini, klo pun aku pake paling cm klo keluar bentar2 dan yg jelas pas saat aku ga harus wudhu pake mascara ini. Repurchase? No, cari yg lbh bagus bagus aja.
Aku tipe cwe yang suka make up dan gak bisa buat ga beli produk yang aku ingin.in sbenernya dari coba2 sih karna temenku bilang bagus dan harga murah . Waktu dipake menurutku bagus tapi bahannya terlalu cair dan meleber setiap dibuka yang buat ga nyaman aja kalo dipake 🙁
Ini mascara pertama aku, aku pertama kali membelu mascara di saat kelas 2 SMA. Saat itu baru awal-awalnya aku tergila-gila dengan yang namanya makeup. Jadi aku memulai dengan mascara murah dulu. Tapi aku juga tidak mau asal pilih, aku hanya membeli produk makeup yang sudah aman dan terjamin. Produk ini aku beli di Stroberi dengan harga 25.000, harga yang cukup murah untuk sebuah mascara, bukan? Jadi mascara ini warnanya hitam dan cukup memanjangkan bulumata, serta waterproof.
Duluuu banget, pas jaman SMA aku pernah cobain maskara My Darling ini karena tergoda dengan harganya yang super murah. Yah, namanya juga murah kualitasnya sebandinglah ya. Efek memanjangkan bulumatanya sedikit sekali bahkan hampir ga ada. Begitupun dengan efek melentikkannya, zonk banget. Dan yang lebih parah, maskara ini tidak waterproof dan tidak smudgeproof sehingga ketika aku pakai wudhu sukseslah maskaranya meleber dan membuat mata panda -_- sejak saat itu aku gamau pakai maskara ini lagi.
| Packaging rating | |
| Product rating | |
| Price rating | |
|
Summary
Repurchase? Yes |
|
Facebook Comments