Bagi umat Muslim, bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti karena di bulan ini pintu ampunan akan dibuka selebar-lebarnya dan pahala akan dilipatgandakan. Selain menjadi bulan yang penuh berkah, bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh tantangan karena kita diwajbkan untuk berpuasa dengan tidak makan dan minum dari tebit fajar hingga terbenamnya matahari selama 29-30 hari. Di Indonesia sendiri puasa Ramadhan dijalani dalam kurun waktu sekitar 13-14 jam.  

Berpuasa bagi seseorang yang tidak memiliki gangguan kesehatan mungkin tidak menjadi masalah, namun bagaimana dengan seseorang yang memiliki riwayat penyakit seperti diabetes? Amakah bagi penderita diabetes untuk berpuasa di bulan Ramadhan ini?

Pada umumnya penderita diabetes dapat berpuasa secara penuh, hanya saja ada golongan penderita diabetes tertentu yang memiliki resiko tinggi jika berpuasa. Terlebih ada beberapa penderita diabetes yang harus mengkonsumsi obat-obatan dalam waktu berulang. Karena itu, ada baiknya penderita diabetes berkonsultas dahulu dengan dokter terkait penyakit diabetes dan penanganannya selama puasa Ramadhan yang akan dijalani nantinya. Saran dokter akan menjadi bahan pertimbangan pasien untuk berpuasa.

Beberapa resiko yang dapat dialami oleh penderita diabetes saat berpuasa Ramadhan adalah koma akibat naik turunnya kadar gula darah. Disebut Hipoglikemia saat kadar gula darah sangat rendah (kurang dari 70 mg/dL) dan disebut Hiperglikemia saat kadar gula darah meningkat dan berada di kadar lebih dari 300 mg/dL. Tak hanya beresiko mengalami Hipoglikemia dan Hiperglikemia saja, namun penderita diabetes beresiko mengalami penyumbatan pembuluh darah akibat penggumpakan trombosit disertai kekurangan cairan.

Mengingat banyaknya resiko yang dapat dialami oleh penderita diabetes saat berpuasa, maka sebaiknya penderita diabetes benar-benar melakukan persiapan sebaik mungkin dan jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Berkonsultasi dengan dokter dapat membantu persiapan yang lebih baik. Dokter mungkin akan memberikan saran dan penjelasan terkait perubahan pola makan dan aktivitas selama berpuasa. Dokter juga akan memberi penjelasan terkait konsumsi obat diabetes selama berpuasa. Anda sebaiknya juga bertanya bagaimana cara untuk memantau kada gula darah Anda dan apa yang harus dilakukan saat kadar gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah sebagai pertolongan pertama.

Penderita diabetes harus mengetahui bagaimana aturan makan dan minum selama berpuasa serta apa saja makanan yang dianjurkan dandihindari oleh penderita diabetes. Penderita diabetes dianjurkan untuk mengkonsumsi air putih yang cukup untuk menghindari tubuh dehidrasi. Hindari makanan yang tinggi gula.  

Penderita diabetes juga harus rutin mengkonsumsi obat minum atau suntikan walaupun memang ahrus dilakukan penyesuaian dosis dan perubahan waktu konsumsinya, Perubahan dosis dan waktu konsumsi obat ini tentunya harus mendapat persetujuan dari dokter sebelumnya.

Pemantauan kadar gula darah hendaknya juga dilakukan secara rutin dan dicatat ke dalam buku. Pengecekan dapat dilakukan sebanyak 7 kali sehari, mulai dari  sebelum dan sesudah sahur, tengah hari, sebelum berbuka puasa dan 2 jam setelah berbuka puasa, serta tengah malam.  Hal ini wajib dilakukan, terutama awal puasa atau ketika Anda merasakan sesuatu yang tidak nyaman dan mengganggu.

Kapan penderita diabetes sebaiknya segera membatalkan puasa? Jawabannya adalah saat kadar gula nya terlalu tinggi atau rendah serta jika terdapat penyakit penyerta yang memburuk. Seperti hipertensi atau penyakit akut. Jika muncul tanda seperti rasa lapar yang hebat, gemetar karena lapar, jantung berdebar-debar, keringat dingin, sakit kepala, serta perubahan kesadaran dan bahkan koma segeralah membatalkan puasa dan berkunjung ke rumah sakit.

Baca Juga :

efek samping diabetes

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Cara Ampuh Untuk Mengurangi Sampah Makanan Selama Idul Fitri

Hari Raya Idul Fitri yang kita tunggu sebentar