Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang dapat memengaruhi perilaku, suasana hati, dan kesehatan secara keseluruhan. Kondisi ini ditandai dengan kesedihan yang ekstrem, keputusasaan, dan minat pada hal atau aktivitas favorit. Depresi dapat berlangsung lebih lama dan juga dapat memengaruhi kesehatan fisik.
Depresi dapat dimulai pada usia berapa pun, paling sering pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Satu dari lima remaja mengalami depresi pada suatu saat. Sering kali, penolakan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam aktivitas atau pertemuan keluarga dianggap sebagai pemberontakan atau suasana hati yang buruk. Ini dapat menjadi tanda-tanda peringatan depresi yang tidak boleh diabaikan. Sebaliknya, orang tua harus memperhatikan perilaku anak mereka yang tidak biasa dan menawarkan dukungan yang dibutuhkan untuk membantu mereka mengatasi depresi.
Artikel ini akan membahas depresi remaja, gejala, penyebab, dan pengobatannya.
Penyebab Depresi pada Remaja
Remaja yang mengalami depresi mungkin mengalami berbagai kesulitan dalam hidup. Penyebab dan faktor risiko di balik depresi remaja meliputi :
1. Keturunan: Riwayat keluarga yang mengalami depresi bisa menjadi salah satu alasan di balik remaja yang mengalami gejala depresi. Namun, tidak semua remaja dengan riwayat keluarga yang mengalami depresi mengalami hal yang sama.
2. Peristiwa dalam hidup: Peristiwa tragis atau traumatis berperan besar dalam depresi remaja. Pengalaman yang membuat stres dan menyedihkan, seperti pernikahan orang tua yang hancur, kegagalan berprestasi di sekolah, putus cinta, kematian orang yang dicintai, dan pelecehan di masa kecil, dapat memengaruhi kesehatan mental anak. Seseorang dapat merasa tidak berdaya dan putus asa dalam situasi seperti itu.
3. Hormon: Perubahan atau fluktuasi hormon juga dapat menyebabkan depresi remaja. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai suasana hati dan mungkin kehilangan minat pada berbagai hal.
4. Kondisi medis: Kondisi kesehatan kronis atau kondisi medis apa pun dapat menyebabkan hambatan dalam kehidupan remaja dan mencegah mereka menikmati masa remaja.
5. Pengaruh eksternal: Penyalahgunaan narkoba dan alkohol dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam pikiran dan tubuh, yang memengaruhi suasana hati anak. Perundungan di sekolah dan tekanan teman sebaya juga merupakan faktor yang berkontribusi terhadap depresi remaja.
Tanda-tanda Depresi Remaja
Tanda-tanda remaja depresi yang memerlukan kesadaran dan perhatian meliputi:
- Kesedihan terus-menerus atau kepekaan ekstrem untuk jangka waktu yang lama seperti seminggu hingga dua minggu.
- Kehilangan minat pada aktivitas atau hal-hal yang biasanya disukai.
- Kehilangan nafsu makan dan berdiam di kamar sepanjang hari atau tidur berjam-jam. Hal ini pada akhirnya dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik.
- Perasaan tidak berharga dan putus asa
- Nilai turun di sekolah dan kurangnya minat dan konsentrasi dalam belajar.
- Kelelahan terus-menerus dan kurangnya motivasi.
- Berkurangnya interaksi dengan teman dan keluarga.
- Pikiran bunuh diri atau pikiran tentang melukai diri sendiri.
Carilah dukungan dari spesialis kesehatan mental jika remaja Anda menunjukkan salah satu karakteristik yang disebutkan di atas.
Komplikasi Depresi Remaja
Depresi remaja adalah salah satu kondisi kesehatan mental yang, jika diabaikan, dapat menyebabkan komplikasi serius. Ini meliputi:
- Hubungan yang rusak dengan orang tua, teman, atau orang terkasih.
- Prestasi sekolah yang terus-menerus rendah.
- Episode depresi yang berulang.
- Penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
- Bunuh diri, yang merupakan penyebab utama ketiga kematian remaja.
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala depresi cenderung tidak hilang dengan sendirinya. Jika depresi mulai mengganggu kehidupan remaja dengan mengganggu aktivitas sehari-hari atau prestasi sekolah dan berlanjut selama lebih dari dua minggu, penting untuk mencari dukungan dari spesialis kesehatan mental. Depresi diketahui sebagai faktor penyebab meningkatnya angka bunuh diri. Jika seorang remaja mulai memiliki pikiran untuk bunuh diri atau menunjukkan tanda-tanda peringatan bunuh diri, Anda harus segera mencari perawatan dari profesional kesehatan mental.
Bagaimana Depresi pada Remaja Diobati?
Berbagai perawatan yang tersedia untuk depresi menurut usia remaja meliputi:
- Terapi perilaku kognitif (CBT): Ini adalah bentuk psikoterapi di mana terapis membantu remaja yang depresi mengatasi pikiran dan perilaku negatif dengan membicarakan dan berfokus pada topik-topik yang membuat stres.
- Terapi keluarga: Ini hanya berfokus pada dukungan keluarga. Keluarga dapat membantu remaja yang depresi melalui kata-kata positif dan dorongan untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka dan membuat mereka merasa dicintai dan disayangi. Remaja cenderung lebih terbuka kepada sumber yang tepercaya; oleh karena itu, dukungan keluarga sangat penting dalam menghadapi depresi.
- Terapi interpersonal: Terapi ini berfokus pada perbaikan hubungan yang rusak dengan keluarga dan teman.
- Obat: Dapat meredakan beberapa gejala depresi dan sering direkomendasikan dengan psikoterapi. Obat-obatan psikiatris juga dapat diresepkan tergantung pada gejalanya.
- Masukan sekolah: Sesi terapi dengan konselor sekolah atau psikolog sekolah dapat membantu memfokuskan dan mengatasi pikiran serta perasaan negatif dan mengganggu.
Bagaimana Membantu Remaja Mengatasi Depresi?
Ada beberapa cara untuk membantu remaja yang mengalami depresi, yaitu sebagai berikut:
- Berikan perhatian dan dukungan: Pertolongan pertama harus datang dari keluarga dan teman. Sebuah studi ilmiah mengungkapkan bahwa dukungan orang tua dan pendekatan yang empatik dan pengertian dari orang tua dan teman sebaya dapat membantu mengurangi gejala depresi.
- Pembangkitkan keterampilan sosial dan emosional yang kuat: Jika orang tua menunjukkan sikap tenang dan sabar terhadap perilaku buruk atau kesalahan remaja mereka, remaja mereka mungkin merasa tidak terlalu cemas dan lebih kuat secara emosional di masa-masa sulit. Melibatkan mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler juga dapat membantu meredakan kesedihan mereka dan menjaga suasana hati mereka tetap baik.
- Bangun hubungan yang kuat: Percakapan yang sehat dan menyenangkan secara teratur dapat membantu menjaga hubungan yang kuat. Sebuah studi mengungkapkan bahwa ketika orang dengan depresi dikelilingi oleh hubungan yang kuat dan mendukung dengan keluarga, teman, atau orang yang dicintai, mereka merasa tidak terlalu cemas dan tidak terlalu rentan.
- Dorong untuk memiliki tujuan: Sebagian besar remaja yang mengalami depresi kehilangan motivasi atau tujuan dalam hidup. Orang tua perlu melakukan percakapan yang bijaksana dengan anak-anak mereka dan mendorong mereka untuk membuka pikiran dan minat mereka dalam hidup. Mereka perlu dimotivasi dan dibantu untuk mencapai tujuan mereka.
Facebook Comments