Oksigen sangat penting bagi kehidupan—hanya tiga hingga enam menit tanpa oksigen dapat menyebabkan kerusakan otak atau bahkan kematian. Kadar oksigen dalam darah, atau jumlah oksigen yang beredar dalam darah, dapat menjadi indikator kesehatan Anda secara keseluruhan. Anda bahkan dapat mengukur kadar oksigen dalam darah di rumah dengan alat yang disebut oksimeter denyut nadi. Alat tersebut dipasang di jari (jari kaki atau daun telinga juga dapat digunakan) dan menggunakan cahaya untuk mengukur saturasi oksigen Anda.

Apakah perlu memantau kadar oksigen dalam darah? Meskipun orang yang sehat tidak perlu memantau kadar oksigen dalam darah secara teratur, hal itu mungkin merupakan ide yang baik bagi sebagian orang. Contoh yang baik adalah beberapa orang yang menderita COVID-19 diinstruksikan oleh dokter mereka untuk memantau saturasi oksigen mereka di rumah untuk memastikan kondisi mereka tidak memburuk. Beberapa kondisi jantung atau paru-paru, penyakit pernapasan, dan faktor lingkungan dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menjadi lebih rendah dari normal. Ketika kadar oksigen dalam darah turun terlalu rendah, efek kesehatan yang serius dapat terjadi. Untungnya, ada beberapa cara untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah, seperti berolahraga, bernapas dalam-dalam, atau bergerak dalam posisi tegak. Teruslah membaca untuk mempelajari penyebab rendahnya kadar oksigen dalam darah, cara mengukurnya, dan cara meningkatkannya secara alami.

Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara meningkatkan kadar oksigen, berikut adalah tujuh metode yang dapat dicoba.

1. Bergerak

Latihan kardiovaskular secara teratur seperti berjalan, bersepeda, atau berenang adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kadar oksigen. Latihan ini membantu paru-paru dan jantung bekerja lebih baik dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap dan menggunakan oksigen.

2. Berlatih teknik pernapasan

Latihan pernapasan dalam dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dengan membantu Anda bernapas lebih dalam dan efisien. Anda dapat mencoba pernapasan bibir mengerucut—tarik napas selama dua hitungan dan keluarkan selama empat hitungan dengan bibir mengerucut, atau pernapasan diafragma (pernapasan perut)—tarik napas dalam-dalam ke arah perut, lalu hembuskan napas melalui bibir mengerucut.

Mengembang balon juga merupakan latihan yang sangat baik untuk membantu membuka alveoli (kantung udara kecil tempat terjadinya pertukaran gas antara udara dan darah) dan meningkatkan kapasitas paru-paru.

3. Duduk tegak

Duduk tegak akan membantu meningkatkan kadar oksigen darah dengan cepat dengan mengembangkan paru-paru. Satu penelitian kecil menemukan bahwa kadar SpO2 pada individu yang sehat lebih tinggi saat mereka dalam posisi duduk tegak daripada saat mereka berbaring (berbaring horizontal dengan wajah menghadap ke atas), tengkurap (berbaring horizontal dengan wajah menghadap ke bawah), atau berbaring miring ke kanan atau kiri. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang berisiko mengalami hipoksemia (kadar oksigen rendah dalam aliran darah) dapat memperoleh manfaat dari tidur dalam posisi setengah tegak.

4. Cobalah batuk

Batuk membantu melonggarkan lendir yang terperangkap, mengeluarkannya dari saluran udara, dan membuka alveoli. Cobalah “batuk terkendali” dengan menghirup dan batuk dalam-dalam dengan mulut yang terbuka sebagian. Jika hal ini sulit dilakukan, cobalah tarik napas dalam-dalam dan buat suara “ha” untuk mengeluarkan udara dengan cepat tiga hingga empat kali, lalu batuk.

5. Makan makanan yang kaya zat besi

Makanan yang kaya zat besi, seperti bayam, kacang lentil, dan daging merah, dapat membantu meningkatkan oksigen dalam darah. Itu karena zat besi merupakan komponen penting hemoglobin, yang membawa oksigen dalam aliran darah. Tidak mengonsumsi cukup zat besi dapat menyebabkan anemia, di mana sel darah merah menyusut dan mengandung lebih sedikit hemoglobin. Ketika ini terjadi, darah Anda membawa lebih sedikit oksigen. Jika Anda tidak mendapatkan cukup zat besi dari makanan Anda, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Anda tentang suplemen. Penting juga untuk diingat bahwa daging merah mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol, jadi harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

6. Pelihara beberapa tanaman

Jika Anda tidak memiliki tanaman hias, pertimbangkan untuk menambahkan beberapa tanaman di rumah dan kantor Anda. Tanaman mengubah karbon dioksida menjadi oksigen dan bertindak sebagai penyaring udara alami, menangkap racun dari udara dan membuat pernapasan lebih mudah.

7. Minum lebih banyak air

Meskipun tetap terhidrasi penting untuk kesehatan secara keseluruhan, minum air tidak secara langsung meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Namun, air berperan dalam membantu tubuh menyalurkan oksigen ke sel secara efisien, katanya. Air juga meningkatkan aliran darah dan memungkinkan Anda mempertahankan tekanan darah yang sehat. Namun, ia mengatakan air berperan dalam membantu tubuh menyalurkan oksigen ke sel secara efisien. Terlebih lagi, dehidrasi dapat menyebabkan lendir menumpuk di paru-paru dan menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan melalui batuk.

Baca Juga :

Inilah 3 Vitamin yang Wajib Anda Coba Untuk Pertumbuhan Rambut

Inilah Mengapa Apel Hijau Adalah Buah Super yang Anda Butuhkan Dalam Diet Anda!

6 Cara Menghilangkan Sakit Kepala Akibat Kafein

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Protein Kedelai Vs. Protein Whey: Kelebihan dan Kekurangan 

Siapa pun yang tertarik dengan kebugaran pasti pernah