Siapa pun yang tertarik dengan kebugaran pasti pernah menemukan perdebatan tentang protein kedelai vs. protein whey. Protein kedelai dan whey adalah dua suplemen umum yang biasanya diteliti oleh para penggemar kebugaran selama perjalanan mereka. Meski komposisi nutrisinya serupa, keduanya berbeda dalam fungsi, daya cerna, dan manfaatnya.
Apa yang membuat mereka berbeda satu sama lain? Mana yang harus Anda pilih untuk kesehatan Anda? Ini adalah pertanyaan penting yang memerlukan jawaban. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari perbedaan utama antara kedua varian protein, kelebihan dan kekurangannya, dan mana di antara keduanya yang lebih baik untuk Anda. Teruslah membaca.
Apa itu Protein Kedelai?
Protein kedelai merupakan protein nabati yang terbuat dari kacang kedelai yang cocok untuk vegetarian atau mereka yang menghindari protein susu atau hewani. Kacang kedelai digiling menjadi tepung halus sebelum serat, karbohidrat, dan lemaknya dihilangkan. Produsen kemudian menggiling dan mengolah sisa bubuk menjadi tepung kedelai, konsentrat protein kedelai, atau isolat protein kedelai, yang mengandung sembilan asam amino esensial, glutamin, dan arginin. Isolat protein kedelai adalah yang paling halus, karena mengandung sekitar 88,3 g protein untuk setiap 100 gram porsi. Meningkatkan asupan protein kedelai dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total, lipoprotein densitas rendah, dan trigliserida. Juga dapat meredakan hot flashesi menopause, menjaga kepadatan tulang, mengendalikan obesitas, dan mengurangi patah tulang pada wanita pascamenopause.
Apa itu Whey Protein?
Whey protein merupakan protein hewani yang diperoleh dari susu sapi. Ini terbentuk sebagai produk sampingan dari proses pembuatan keju. Ketika keju dibuat dari susu sapi, kaseinnya akan terpisah dan meninggalkan protein whey dan air sebagai produk sampingannya. Air tersebut kemudian diproses untuk membuat isolat whey pekat, yang memiliki persentase protein murni yang tinggi yaitu 58,1 g per 100 gram porsi. Karbohidrat, lemak, dan kolesterol ada, meski hanya dalam jumlah terbatas. Suplementasi protein whey membantu meningkatkan berat badan dan massa lemak total, membantu pembentukan otot, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada mereka yang mengalami obesitas.
Kebanyakan orang menggunakan kedua protein ini untuk mengendalikan obesitas dan memperbaiki komposisi tubuh. Namun, keduanya tidak sama. Selain sumbernya, ada perbedaan lain yang membuat kedua varian ini memiliki keunikan tersendiri.
Perbedaan Antara Kedelai dan Whey Protein
- Protein Kedelai Vs. Whey Protein: Rasa Dan Tekstur
Minuman berprotein kedelai lebih berbutir dan memiliki rasa pedas yang lebih kuat dibandingkan minuman yang dibuat dengan protein whey. Minuman protein whey memiliki tekstur lebih kental dan halus dengan rasa agak pedas. Namun, rasa dan teksturnya juga bergantung pada merek dan rasa yang digunakan.
- Protein Kedelai Vs. Whey Protein: Nilai Biologis
Nilai biologis menyoroti seberapa efisien tubuh memanfaatkan protein yang dikonsumsi melalui makanan. Whey, dengan skor 104, mendapat skor lebih tinggi dalam hal ini; sedangkan kedelai mendapat skor 74. Skor ini menunjukkan bahwa jumlah protein yang diserap dari protein whey lebih banyak dibandingkan dari protein kedelai.
- Protein Kedelai Vs. Whey Protein: Pemanfaatan Protein Bersih
Pemanfaatan protein bersih juga mengukur nilai atau kegunaan protein tertentu dalam makanan. Ini adalah rasio asam amino yang diubah menjadi protein dengan massa asam amino yang disuplai. Di sini juga, whey mendapat skor lebih tinggi yaitu 92 sedangkan protein kedelai mendapat skor 61.
- Protein Kedelai Vs. Whey Protein: Asam Amino
Protein kedelai dan protein whey merupakan protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial. Namun, distribusinya tidak merata. Meskipun protein kedelai tinggi histidin dan fenilamin, protein whey memiliki persentase leusin, isoleusin, metionin, treonin, dan lisin tertinggi.
Baca Juga :
<strong>5 Vitamin Esensial Untuk Pertumbuhan Rambut</strong>
Yuk Mulai Tingkatkan Asupan Protein Untuk Menurunkan Berat Badan
5 Trik untuk Menghindari White Cast setelah Mengoleskan Sunscreen
Facebook Comments