Menstruasi atau haid bisa saja sulit diprediksi bagi sebagian wanita. Entah itu terkait intensitas alirannya, perubahan suasana hati sebelum dan selama menstruasi, tanggal pasti menstruasi, berapa lamanya menstruasi berlangsung, dan sebagainya.
Nah, pada usia 20 tahunan, 30 tahunan, dan 40 tahunan, beberapa wanita mengalami perubahan terkait menstruasi yang dialami. Perubahan ini bisa menunjukkan berbagai hal yang terjadi dalam tubuh. Bisa jadi, perubahan tersebut menjadi tanda dari penyakit serius atau gangguan kesehatan lainnya.
Simak penjelasan perubahan menstruasi saat usia 20-an, 30-an, dan 40-an berikut ini:
Menstruasi di usia 20-an tahun
Apakah selama masa remaja kamu selalu mengalami menstruasi tiba-tiba yang sulit diprediksi kehadirannya? Jika iya, maka pada usia 20-an tahun kamu akan mengalami hal baik, yaitu siklus menstruasi kamu akan lebih konsisten.
Mengapa begitu? Karena gadis remaja memang memiliki kemungkinan untuk tidak berovulasi secara teratur. Jika ovulasi tidak teratur, maka siklus menstruasi juga jadi tidak menentu.
Selain itu, jika kamu selalu menstruasi secara rutin setiap bulan, ada kemungkinan kamu mengalami kram menstruasi dan nyeri payudara. Jika tidak terbiasa dengan kondisi seperti ini, tentu akan sangat menyiksa dan mengganggu aktivitas. Bahkan, ada beberapa gadis yang sampai tidak bisa beraktivitas saat menstruasi.
Nah, saat usia 20 tahunan, perubahan siklus menstruasi juga bisa dipicu oleh penggunaan alat kontrasepsi. Gadis usia 20 tahunan cenderung sudah punya pasangan dan mungkin kerap berhubungan seksual. Di sisi lain, mereka tidak ingin hamil dan memiliki anak, sehingga memutuskan untuk menggunakan atau mengonsumsi alat kontrasepsi.
Meminum pil kontrasepsi kemungkinan dapat memicu perubahan pada aliran darah sehingga menstruasi jauh lebih ringan dan lebih teratur. Tak hanya itu, kram dan gejala PMS lainnya juga bisa berkurang.
Namun, fakta juga menunjukkan bahwa pil kontrasepsi bisa menyebabkan menstruasi jadi terhenti. Ini karena pil kontrasepsi berfungsi mencegah ovulasi. Seperti kita tahu, tanpa ovulasi, tidak akan ada penumpukan lapisan rahim yang harus diluruhkan saat periode menstruasi.
Menstruasi di usia 30-an tahun
Umumnya, sebagian wanita pada usia 30 tahunan sudah bisa memprediksi siklus menstruasinya. Jika pada usia 30-an tahun wanita masih mengalami gejala seperti aliran darah tiba-tiba lebih deras atau mengalami rasa sakit yang lebih parah, maka itu bisa jadi tanda masalah kesehatan.
Menurut ahli, masalah kesehatan termasuk pertumbuhan fibroid dapat membuat kamu mengalami pendarahan lebih berat. Selain itu, gejala endometriosis juga sering ditandai dengan rasa sakit yang luar biasa. Rasa sakit ini bisa saja berlangsung sepanjang bulan.
Nah, pengaruh perubahan menstruasi lain pada usia 30-an tahun adalah hadirnya buah hati. Jika kamu hamil dan melahirkan, menstruasi bisa saja tidak kembali sampai enam minggu setelah melahirkan.
Selain itu, jika kamu memutuskan untuk menyusui bayimu atau memberikan ASI eksklusif, menstruasi tidak akan kembali sampai kamu berhenti atau mengurangi frekuensi menyusui.
Melahirkan anak juga bisa menyebabkan perubahan jangka panjang pada siklus menstruasi. Banyak wanita mengaku bahwa setelah mereka hamil dan melahirkan, rasa kram yang kerap muncul selama atau sebelum menstruasi jadi berkurang.
Hal itu bisa terjadi karena usai melahirkan, pembukaan serviks menjadi sedikit lebih besar. Akibatnya, aliran darah menstruasi bisa keluar tanpa memerlukan kontraksi rahim yang kuat seperti saat sebelum melahirkan dulu.
Menstruasi di usia 40-an tahun
Di usia 40 tahunan, kamu akan mengalami fluktuasi hormon perimenopause, yang merupakan awal dari menopause. Nah, periode ini biasanya terjadi sekitar 8-10 tahun sebelum menopause.
Perimenopause bisa menyebabkan ovulasi menjadi semakin tidak teratur dan fluktuasi kadar estrogen bisa membuat kamu tidak datang bulan beberapa kali, mengalami aliran yang lebih deras, mengalami flek atau bercak darah di antara periode menstruasi, atau mengalami PMS dengan durasi lebih lama.
Tidak ada gejala yang bisa diprediksi dari perimenolause. Namun, hal yang perlu diingat adalah kamu masih bisa hamil dalam periode waktu ini. Meskipun ovulasi dalam tubuhmu tidak menentu, tapi kemungkinan hamil masih ada.
Berapa pun usia kamu, ingatlah bahwa siklus menstruasi dan gejala-gejala yang terjadi bisa menunjukkan banyak hal tentang kesehatan kamu. Jadi, ketika kamu mengalami gejala yang mencurigakan atau tidak biasa, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga :
Ladies, Ternyata Ini yang Dipakai Wanita Selama Menstruasi pada Zaman Dahulu
Kram Parah Saat Menstruasi? Coba 5 Tips Ini untuk Meredakannya
Flu Menjelang Menstruasi dan Cara Mengatasinya
Facebook Comments