Baru – baru ini, fashion brand yang berbasis di Brtania Raya Rose & Willard mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi bekerja dengan model yang tidak makan ketika sedang produksi
Dalam sebuah unggahan di Huffington Post UK, pendiri dari Rose & Willard, Heidy Rehman, menulis bahwa ia mencapai keputusan ini setelah bekerja dengan beberapa model yang menolak untuk makan ketika berada di set. Satu model bahkan terlihat sangat kelaparan hingga mulai berbicara asal ketika sedang bekerja dan harus dipulangkan, dan semua model mengatakan kepadanya bahwa mereka merasakan tekanan untuk mengurangi berat badan.
Selanjutnya, Rehman mengatakan bahwa semua kontrak model akan mengikutkan instruksi yang tidak bisa dinegosiasikan yaitu seorang model harus makan dalam kehadiran mereka. Mereka tidak akan dibiarkan untukan porsi yang kecil atau menolak dan mengatakan akan makan setelahnya. Konsekuensinya adalah baik dirinya maupun agensinya tidak akan dibayar.
“Ya, memang ini sangat mengganggu tetapi kami merasa harus melindungi para wanita muda dari industry yang percaya mereka dapat dieksploitasi dan ditaruh dibawah tekanan yang dimana mereka harus merisikokan kesehatan mereka sendiri.”
Masalahnya adalah, bukan para model yang dilindungi dari perbuatan ini: tetapi Rehmannya sendiri. Dengan memaksa model untuk makan didepannya, Rehman dapat melindungi dirinya sendiri dari kenyataan yang menyedihkan yang sudah ada di hadapannya. Ini hanyalah caranya untuk mengabaikan sikap munafik dari mempekerjakan model berdasarkan penampilannya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
In the end, it’s just another form of exploitation.
Facebook Comments