Terdapat banyak situasi di mana seseorang memojokkan kamu atau mempermalukan kamu atas sesuatu. Misalnya, mereka berkomentar tentang kamu yang masih lajang, berkomentar tentang pakaian yang kamu pakai, berkomentar tentang pekerjaan kamu, dan lain-lain. 

Alih-alih menahan diri dengan ocehan yang mengganggu, sebenarnya kamu bisa membalas dengan cara yang baik agar orang tersebut berhenti mempermalukan kamu. Berikut beberapa caranya :

  1. Alihkan pertanyaan untuk menunjukkan karier kamu

Jika anggota keluarga memojokkan kamu tentang status lajang alias jomblo, kamu bisa mengubah topi pembicaraan yang akan menunjukkan bahwa kamu bahagia dengan hidupmu. Kamu boleh menunjukkan prestasi kamu di dunia kerja dan mengatakan bahwa hal tersebut lebih berarti bagi kamu daripada hubungan asmara apa pun.  

  1. Tanyakan apakah mereka iri padamu 

Mungkin banyak orang berpikir bahwa hanya kaum jomblo yang cemburu atau iri pada mereka yang menjalin hubungan asmara. Padahal, tidak semua kasus demikian. Ada juga orang yang memiliki kekasih tapi cemburu atau iri dengan orang lajang yang lebih bebas. Jadi, jika ada orang yang memojokkan kamu karena kamu jomblo, buatlah candaan atau tanyakan saja kepada mereka apakah mereka iri dengan status lajang kamu. 

Hal yang sama juga berlaku ketika seseorang mengolok-olok tentang gaya rambut, gaya berpakaian, atau hal lain tentang penampilan kamu. Ketika kamu merasa nyaman dan tidak masalah dengan gaya kamu, maka coba tanyakan apakah mereka iri karena tidak berani menerapkan gaya yang berani seperti kamu. “Apa kamu iri karena aku bisa pakai apa saja yang aku mau?”, coba ajukan pertanyaan semacam itu.

  1. Ajukan pertanyaan menohok 

Mungkin hal ini bukan hal terbaik untuk dilakukan, karena jika melakukan hal ini, kamu membalas sama persis apa yang orang lakukan kepadamu. Tetapi, jika peringatan halus sudah tidak mempan, kamu bisa melakukan cara ini.

Misalnya, seseorang mengomentari atau mencaci tentang status hubungan asmara kamu dan selalu menceramahi kamu tentang kehidupan rumah tangga. Padahal, kamu tahu bahwa kehidupannya juga tidak sempurna. Saat sudah muak, kamu bisa mengajukan pertanyaan menohok seperti, “Apakah bertahan dengan suami seperti itu membuatmu bahagia?” atau “Apakah hidupmu jadi lebih bahagia setelah menikah?”

  1. Bersikap sarkastis dan buat lelucon 

Jika tidak mau suasana menjadi tegang, kamu bisa buat lelucon sarkastis terhadap orang yang mengolok-olok kamu. Mereka sebenarnya hanya ingin menempatkan kamu pada situasi sulit. Mungkin mereka menemukan kesenangan di balik kesulitan yang kamu alami, sehingga kamu bisa membalas dengan cara yang baik.

Misalnya, kamu bisa membuat lelucon sarkastis seperti yang dilakukan Halle Berry. Dia  tidak menghindari olok-olokan yang dilontarkan padanya tentang status lajang. Dia justru mengatakan, “Seorang pria bagiku adalah cherry on top (ceri di atas kue). Dan aku adalah kuenya yang sudah enak tanpa ceri”. 

  1. Katakan bahwa pasangan tidak akan menjamin kebahagiaan 

Jika seseorang tidak hidup bahagia saat lajang, jangan harap kebahagiaan akan datang jika sudah menikah. Sebelum hidup bersama dengan orang lain, seseorang harus merasa “penuh” dan “utuh” sebagai individu. Karena pasangan adalah teman untuk menghabiskan sisa hidup, bukan sesuatu yang dapat mengisi kekosongan seorang individu. Ketika seseorang mengolok-olok kamu karena tidak segera menikah, coba jelaskan konsep tersebut, bahwa menikah tidak akan menjamin kebahagiaan. 

Baca Juga :

Tipe Mantan yang Seperti Apakah Kamu Berdasarkan Zodiak?

Tips Make Up untuk Kulit Berminyak

Tips Membuat Pasanganmu Merasa Istimewa Saat Bersamamu

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Fakta Nutrisi Kacang Mete dan Cara Memasukan dalam Diet Anda

Tidak ada panduan resmi tentang berapa banyak kacang