Semua negara di dunia memiliki budaya yang khas dalam berbagai aspek kehidupan. Sebut saja budaya makan, budaya rumah, bahasa, berpakaian, hingga tunangan.
Ada alasan mengapa hampir semua orang di seluruh dunia melakukan acara tunangan dengan tukar cincin. Ternyata, budaya tukar cincin saat tunangan, berasal dari berbagai negara ini :
- Prancis
Di Prancis, cincin yang biasa digunakan dalam lamaran pernikahan adalah warisan dari keluarga yang biasanya ditawarkan oleh orang tua pengantin pria. Setelah lamaran diterima, kedua mempelai dapat memutuskan apakah mereka ingin melakukan beberapa perubahan pada cincin warisan itu.
- Guatemala
Menurut tradisi Guatemala, saat bertunangan mempelai pria akan meminta izin menikah dari orang tua mempelai wanita. Dalam upaya untuk mendapatkan persetujuan mereka, pelamar akan memberikan keranjang makanan, mengadakan pertunjukan tari dan pesta makan malam.
- Skotlandia
Di negara ini, pria perlu membuktikan kemampuannya untuk menghadapi berbagai tantangan dalam sebuah upacara yang disebut The Beukin. Adapun tantangan tersebut dibuat oleh ayah dari pengantin wanita. Jika calon pengantin pria berhasil menyelesaikannya, maka pasangan tersebut boleh menikah.
- Rusia
Lamaran biasanya dibuat dalam pertemuan keluarga kecil, biasanya di pesta makan malam. Di sana, orang tua dari kedua keluarga akan bertemu, kemudian mereka akan menandatangani kontrak untuk menentukan tanggal pernikahan.
- China
Saat melakukan tradisi melamar, orang tua pengantin wanita akan menerima serangkaian hadiah dari keluarga mempelai pria. Jika pelamar dianggap sebagai calon yang baik, maka keluarga calon pengantin wanita akan menunjukkan kertas yang berisi tanggal dan jam kelahiran sang calon mempelai wanita.
Setelah itu, keluarga calon mempelai pria harus meletakkan kertas tersebut di atas altar selama 3 hari. Jika tidak ada hal buruk yang terjadi selama periode waktu 3 hari tersebut, maka kedua mempelai boleh menikah.
- Uni Emirat Arab
Tradisi di negara ini agak ketat, karena terdapat serangkaian aturan yang harus diikuti. Pengantin pria harus mengungkapkan perasaan dan niatnya kepada ibu pengantin wanita, sehingga dia akan mendekati ibu pengantin wanita dan meminta restu untuk menikah dengan putrinya. Ketika lamaran diterima, mereka harus menyetujui mahar yang akan diterima pengantin wanita untuk mengatur pernikahan dan membeli perhiasan.
- Jepang
Di Jepang, upacara di mana pasangan bertunangan secara resmi disebut yuino. Upacara ini terdiri dari acara pertemuan antara kedua keluarga. Dalam sesi pertemuan ini, mereka akan saling bertukar 9 kado yang dibungkus kertas beras. Kado tersebut melambangkan perasaan dan niat baik mereka untuk calon pernikahan.
- Irlandia
Tradisi lamaran di Irlandia berfokus pada cincin bernama Claddagh, yang memiliki hati dengan motif mahkota yang dipegang oleh 2 tangan yang terkatup. Ini adalah perhiasan yang sangat simbolis. Hati melambangkan cinta, dua tangan melambangkan persahabatan, dan mahkota melambangkan kesetiaan.
- Meksiko
Proposal pernikahan di Meksiko dilakukan dengan memohon restu dari dari ayah dan keluarga pengantin wanita. Selain itu, pelamar harus menyampaikan pidato singkat tentang kisah cintanya dengan calon mempelai wanita, dan mengungkapkan keinginannya untuk menikah, serta rencana masa depan yang akan dilakukan.
- India
Di India, saat bertunangan, keluarga pengantin wanita akan bertanggung jawab untuk menerima lamaran. Terdapat sebuah acara yang dikenal sebagai mangni atau nischitartham. Acara itudihadiri oleh anggota keluarga dari kedua belah pihak keluarga. Calon pengantin wanita biasanya akan mendapatkan serangkaian tato mehndi atau henna sejak 2 atau 3 hari sebelum pernikahan.
Baca Juga :
4 Kado Wisuda Anti-mainstream untuk Orang Tersayang
Dilamar Sang Kekasih Pasti Menjadi Momen Bahagia. Tapi Kamu akan Mengalami Dilema Ini
Iri dengan Kebahagiaan Orang Lain? Segera Lakukan 5 Hal Ini
Facebook Comments