Ketika prestasi akademik anak terus menurun dari waktu ke waktu, sebenarnya orang tua perlu lebih mendekatkan diri dengan anak, bukan justru memarahi anak dan membuat mereka semakin takut. Bisa jadi, prestasi yang menurun ini adalah sebuah tanda dari masalah yang dialaminya. Ada kemungkinan anak kamu adalah korban bullying di sekolah, atau anak kamu kurang mendapat perhatian di rumah.
Tetapi selain prestasi akademik yang menurun, atau absen di kelas, ada beberapa tanda perilaku lain dari anak yang wajib diperhatikan oleh para orang tua karena tanda ini dapat menunjukkan bahwa seorang anak sedang berada dalam masalah :
- Anak terlihat berantakan atau memakai pakaian yang tidak sesuai
Seorang anak yang tengah menghadapi beberapa jenis pelecehan, baik pelecehan fisik atau emosional, mereka cenderung mulai berhenti mengurus dirinya sendiri. Mereka jarang mandi, mereka sering memakai pakaian kotor, kerap terlihat berantakan dan mereka memakai barang-barang atau pakaian yang tidak sesuai dengan cuaca.
- Anak merasa lapar sepanjang waktu
Salah satu cara paling intuitif untuk mengatasi stres adalah dengan makan. Anak yang bermasalah atau mengalami stres cenderung selalu merasa lapar, lelah, dan tidak aktif. Tentu saja ada kemungkinan mereka hanya bosan dengan kegiatan di sekolah, tetapi lebih baik memperhatikan tanda ini, terutama jika anak pulang dalam keadaan sangat lapar. Karena bisa jadi anak kamu tidak pergi ke kantin sekolah. Mungkin saja seseorang mengambil uang sakunya atau ia takut pergi ke kantin.
- Anak bolos sekolah, atau terlalu bersemangat untuk pergi ke sekolah
Sering bolos sekolah bisa menjadi tanda yang perlu diwaspadai. Bisa jadi anak tidak ingin berangkat ke sekolah karena ada orang yang ingin dia hindari. Bisa jadi dia adalah korban bullying atau pelecehan di sekolah. Itulah mengapa dia cenderung ingin menghindari sekolah.
Tetapi, ada juga situasi yang berlawanan. Ada anak yang mungkin terlalu bersemangat untuk pergi ke sekolah. Bahkan ketika dia sakit, dia tetap bersikeras untuk pergi ke sekolah. Jika hal ini terjadi, mungkin anak memiliki masalah di rumah. Bisa jadi masalah pelecehan atau masalah lainnya. Atau dalam kasus lain, mungkin saja ada orang yang mengancam anak, sehingga ia harus ke sekolah agar tidak terancam.
- Anak melecehkan anak-anak lain
Seorang remaja yang mengalami pelecehan mungkin melampiaskan semuanya pada orang lain, biasanya dia melampiaskan pelecehan saat sedang bermain atau bercakap-cakap. Misal, anak melakukan hal-hal seperti mendorong, memanggil nama teman dengan tidak pantas, mengambil dan menghancurkan mainan teman, dsb. Hal ini dilakukan ketika anak mencoba merasa memegang kendali atas sesuatu. Tingkah laku ini adalah sesuatu yang harus kamu perhatikan.
- Anak berperilaku terlalu baik
Jika seorang anak selalu berpakaian sempurna, mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan sempurna, dan sebagainya, mungkin saja mereka melakukan semua itu bukan karena mereka ingin, tetapi karena mereka takut. Mungkin, orang tua mereka terlalu kasar saat mereka membuat kesalahan, bahkan kesalahan kecil sekalipun. Atau mungkin mereka takut pada guru di sekolah.
- Anak mengubah rute ke sekolah
Jika tidak ada alasan yang jelas, tapi anak kamu memutuskan untuk berjalan menuju ke sekolah alih-alih naik bus atau diantar, itu mungkin merupakan tanda pelecehan atau bullying. Mungkin saja dia bertemu dengan anak-anak lain dari sekolah yang menindas mereka dalam perjalanan ke sekolah.
- Anak sering mengeluh sakit perut atau sakit kepala
Anak-anak yang mengalami pelecehan atau bullying di sekolah memiliki reaksi berbeda terhadap gejala stres. Beberapa reaksi yang paling populer adalah sakit kepala dan sakit perut. Beberapa dari mereka hanya berpura-pura sakit untuk tinggal di rumah dan tidak pergi ke sekolah agar mereka tidak harus melihat bertemu pelaku kekerasan.
Tugas terpenting orang tua adalah memperhatikan anak. Bahkan tanda-tanda terkecil sekalipun bisa menjadi tanda bahwa anak sedan mengalami masalah, baik itu masalah di sekolah maupun di rumah. Pembicaraan yang baik dari hati ke hati adalah langkah pertama dan paling penting untuk mengatasi masalah ini. Berbicaralah dengan anak kamu dan dengarkan cerita mereka dengan penuh kasih sayang.
Baca Juga :
6 Masalah Psikologis yang Harus Diatasi Sebelum Memutuskan Untuk Punya Anak
6 Masalah Pribadi yang Tidak Harus Didiskusikan dengan Keluarga
Hati-hati! 7 Cara Menggendong Ini Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan Anak
Facebook Comments