Hampir semua orang tua percaya bahwa mereka telah melakukan pekerjaan yang benar dalam hal membesarkan anak-anak mereka. Tetapi pada kenyataannya, itu tidak sesederhana apa yang terlihat dan cara mereka tidak selalu mulus. Sebagian orang dewasa tidak dapat mengendalikan emosi mereka dan menghukum anak-anak mereka lebih dari yang seharusnya diterima oleh anak. Pada gilirannya, perilaku ini akan memiliki konsekuensi negatif bagi anak-anak.
Tentu tidak ada yang suka menghukum anak-anak, tetapi kadang-kadang hukuman memang diperlukan di saat tertentu. Nah, berikut adalah tips bagi orang tua tentang cara menghukum anak tanpa melukai harga diri mereka :
- Jika anak tidak memiliki niat buruk, maka seharusnya mereka tidak dihukum
Biasanya, anak-anak tidak berusaha untuk menyakiti siapa pun, mereka hanya ingin menemukan sesuatu. Dan ketika seorang anak hanya berusaha belajar, mereka harus didukung, bahkan jika tindakan mereka menyebabkan sesuatu yang buruk. Bersimpatilah dengan anak itu dan beri tahu mereka cara memperbaiki situasi.
- “Saran” dan “Perintah” adalah hal yang berbeda
Situasi ini disebut tindakan stereotip. Orang tua cenderung berpikir bahwa cara pengasuhan tradisional adalah hal yang benar. Pemikiran orang dewasa bisa jadi seperti ini : “Ya, karena itu benar” atau “Ya, karena orang tua saya melakukan hal yang sama”.
Nah, ada perbedaan besar antara mengatakan, “Mungkin, kamu tidak boleh main-main?” dan “Jangan main-main!”. Yang pertama adalah saran, dan yang terakhir adalah perintah. Jadi, orang tua hanya harus menghukum anak jika orang tua telah memerintahkan anak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Jika seorang anak stabil dan kuat secara emosional lalu mereka dihukum karena menentang saran, itu akan baik-baik saja bagi mereka. Tetapi jika mereka sensitif, itu bisa menyakiti hati mereka. Ketika seorang anak yang sensitif tumbuh dewasa, ini bisa membuat mereka ingin mengikuti perintah semua orang yang mereka hormati karena mereka takut akan konsekuensinya.
- Hukuman tidak boleh emosional
Ketika seorang anak tidak mau menurut, beberapa orang tua menjadi sangat marah dan mereka tidak dapat mengendalikan amarahnya meskipun mereka mencintai anak-anak mereka. Ini sering disebabkan oleh harapan besar para orang tua untuk anak-anak. Dan ketika harapan ini tidak sesuai dengan kenyataan, orang tua menjadi tidak puas dan marah. Emosi inilah yang harus ditekan.
- Jangan pernah memberikan hukuman publik
Hukuman publik membuat anak-anak malu dan marah. Seorang anak yang sering dihukum di depan umum selalu merasa terhina dan berharap situasi itu tidak pernah terjadi dalam hidup mereka. Dalam kehidupan dewasa anak-anak ini akan berubah menjadi seseorang yang sepenuhnya bergantung pada pendapat mayoritas masyarakat dan mereka tidak akan dapat membuat keputusan sendiri.
- Jika orang tua sudah mengancam akan menghukum anak, maka orang tua harus menghukum anak
Jika orang dewasa berjanji untuk menghukum seorang anak, maka mereka harus melakukannya. Ancman untuk menghukum anak (yang tidak benar-benar dilakukan) adalah langkah yang lebih buruk daripada tidak menghukum sama sekali. Anak-anak dengan cepat menyadari bahwa orang tua hanya membual dengan ancaman dan anak-anak akan berhenti mempercayai orang tua. Anak menjadi tidak dapat memahami perbedaan antara yang baik dan yang buruk karena mereka tidak memiliki sistem regulasi.
- Ketika orang tua tidak tahu siapa yang bersalah, hukumlah semua anak!
Jika orang tua tidak yakin anak mana yang bersalah, mereka seharusnya tidak hanya menghukum salah satu saja, tapi menghukum semua anak. Tapi ingat, dalam situasi ketika anak orang tua bersama seorang teman, orang tua tidak boleh mengkritik anak lain sama sekali. Namun jika anak ini adalah saudara dan mereka melakukan kesalahan serius, maka mereka harus dihukum. Ketika orang tua tidak tahu siapa yang salah, maka semua orang harus dihukum.
Jika orang tua hanya menghukum satu anak saja, maka anak yang dihukum mungkin akan menjadi kambing hitam di masa depan. Di sisi lain, anak yang tidak dihukum akan memiliki harga diri yang melambung dan rasa kepercayaan diri penuh yang berdampak negatif pada kehidupan masa depan mereka.
Baca Juga :
https://www.tampilcantik.com/7-kesalahan-parenting-yang-dapat-merusak-masa-depan-anak/
Facebook Comments