Jatuh cinta berjuta rasanya. Ya! Lirik lagu dari Project Pop tersebut memang benar adanya. Jatuh cinta sering kali banyak menginspirasi orang. Para ilmuwan telah mempelajari alasan mengapa perilaku kita berubah secara drastis ketika kita sedang jatuh cinta. Mereka menghubungkan perubahan perilaku ini dengan “hormon cinta” yang berbeda, seperti dopamin dan oksitosin, yang memiliki pengaruh terhadap emosi kita.

Berikut adalah beberapa stereotip populer tentang hal-hal gila yang dilakukan orang ketika mereka sedang jatuh cinta. Sinyal dan perasaan nyata ini dapat membantu kamu memahami apa yang terjadi di kepala kamu saat kamu sedang jatuh cinta.

  •  Orang yang jatuh cinta bertindak seperti saat mereka mabuk

Oksitosin, salah satu hormon “cinta”, memengaruhi tubuh persis seperti alkohol. Pernahkah kamu memperhatikan bahwa orang mabuk ingin memeluk semua orang di sekitar mereka? Oksitosin juga disebut “hormon pelukan” karena membuat kita ingin secara fisik dekat dengan orang lain. Hormon inilah yang muncul saat orang sedang jatuh cinta.

  • Orang yang jatuh cinta mengalami kenaikan berat badan

Ada ungkapan populer dalam psikologi yang disebut “love pound”. Banyak pasangan mengalami penambahan berat badan di awal hubungan mereka. Mungkin, itu karena kita mencoba memberikan kompensasi yang berlebihan untuk energi yang digunakan tubuh kita, atau mungkin karena kita lebih sering pergi ke kafe dan restoran.

  • Orang yang jatuh cinta mengalami perubahan suara

Ilmuwan Amerika melakukan penelitian dengan meminta orang-orang yang baru saja memulai hubungan asmara untuk melakukan panggilan telepon. Selama percakapan dengan pacar, suara wanita menjadi lebih rendah, dan suara pria menjadi lebih tinggi. Para ilmuwan berpikir bahwa ini karena pasangan saling menyukai.

  • Cinta itu seperti obsesi atau kecanduan

Pikirkan saat ketika kamu sedang jatuh cinta. Kamu mungkin terus memikirkan orang yang kamu cintai, kamu ingin menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan dia. Ketika seseorang jatuh cinta, ada bagian otak yang aktif dan bagian ini adalah bagian yang sama seperti ketika seseorang memiliki kecanduan kokain. Inilah mengapa kita selalu ingin bersama orang-orang yang kita cintai dan kita merasa sedih ketika kita tidak bersamanya.

  • Cinta dapat mengobati penyakit

Beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara perasaan romantis dan persepsi nyeri. Para peserta penelitian yang sedang jatuh cinta menunjukkan reaksi yang lebih lemah terhadap faktor eksternal. Nyeri berkurang 40% ketika orang melihat foto seseorang yang mereka cintai. Para ilmuwan menjelaskan hal ini dengan memperhatikan pergeseran perhatian peserta dari rasa sakit mereka kepada perhatian untuk orang yang mereka cintai.

Peneliti lain menemukan bahwa dopamin diproduksi lebih cepat ketika seseorang jatuh cinta dan bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit alami. Jadi, ketika dokter merekomendasikan untuk melakukan sesuatu yang kita sukai ketika kita sakit, saran mereka sebenarnya benar-benar dapat membantu.

  • Cinta itu manis!

Ilmuwan Belanda melakukan penelitian yang menarik. Peserta penelitian diminta untuk menulis esai tentang pengalaman nyata mereka. Kelompok pertama menulis tentang jatuh cinta, kemudian kelompok yang kedua menulis tentang kecemburuan, dan kelompok yang ketiga menulis tentang sesuatu yang netral. Setelah itu, mereka diminta untuk mencicipi permen dan air. Peserta penelitian yang menulis tentang cinta memperkirakan bahwa rasa makanan itu lebih manis.

Baca Juga :

https://www.tampilcantik.com/mau-jadikan-pria-jatuh-cinta-hanya-dari-chatting-ini-dia-caranya/

https://www.tampilcantik.com/perbedaan-yang-menakjubkan-antara-cowok-dan-cewek-jatuh-cinta-percaya-ga/

https://www.tampilcantik.com/tanda-bahwa-ketidakmampuanmu-dalam-jatuh-cinta-mungkin-adalah-sebuah-masalah-emosional-yang-lebih-besar/

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

9 Tips Menjaga Hubungan Interpersonal Yang Kuat

Manusia adalah makhluk sosial; kita bergantung pada hubungan