Ketika jumlah kasus Virus Korona terus bertambah dan kurva angka kematian terus melonjak, tentu kamu sudah banyak mendengar tentang anjuran Self-Isolation dan Social Distancing. Tetapi apa arti istilah-istilah, kapan kamu harus memulainya dan mengapa kamu harus melakukannya?
Berikut panduan singkat tentang segala sesuatu yang perlu kamu ketahui :
- Apa arti isolasi?
Diagnosis COVID-19 memicu isolasi. Isolasi adalah kondisi ketika kamu diberikan tempat istirahat khusus yang jauh dari orang-orang ketika kamu sakit, baik di rumah maupun di Rumah Sakit. Para staf medis harus memakai perlengkapan yang lebih protektif saat hendak berinteraksi dengan orang yang sakit. Selain itu, orang yang terisolasi akan diminta untuk mengenakan masker ketika meninggalkan kamar mereka atau bepergian keluar dari tempat isolasi. Misalnya pergi dari rumah ke fasilitas kesehatan. Hal ini harus dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran tetesan pernafasan (saat bersin atau batuk) yang mungkin mengandung virus.
- Apa itu karantina?
Contoh kasus karantina adalah ketika para penumpang dari kapal pesiar (yang telah terbukti memiliki penumpang yang positif terjangkit COVID-19) diminta untuk tinggal di pangkalan militer selama 14 hari untuk melihat apakah mereka terjangkit virus.
- Saya tidak sakit. Apa yang harus saya lakukan? Apa itu Social Distancing?
Social Distancing atau Jaga Jarak Sosial adalah kategori yang luas. Itu berarti, kamu tidak boleh berjabatan tangan, harus berdiri beberapa kaki dari orang lain dan harus menghindari keramaian. Dan yang paling penting, kamu harus tetap tinggal di rumah jika kamu merasa sakit (Self Isolation).
Kebijakan ini sudah dilakukan di Indonesia dengan adanya penutupan berbagai tempat wisata, pembatalan berbagai ibadah di tempat ibadah, penundaan acara olahraga, penundaan tanggal rilis film di bioskop, diberlakukannya sistem Belajar Dari Rumah untuk sekolah-sekolah dan kampus, serta diberlakukannya Bekerja Dari Rumah untuk para pekerja yang memungkinkan melakukan pekerjaan dari rumah dengan sistem daring / online.
Inti dari semua kebijakan adalah meminimalkan interaksi sosial untuk mencegah penyebaran COVID-19. Setiap orang dihimbau untuk membatasi gerak, menjauhi keramaian dan berusaha tetap berada di rumah.
- Saya yakin saya tidak akan sakit. Mengapa saya harus peduli dengan self isolation dan social distancing?
Kesehatan masyarakat adalah semua tentang masyarakat. Risiko individu mungkin bisa rendah. Tetapi, mengambil langkah-langkah seperti self isolation dan social distancing akan bermanfaat bagi populasi masyarakat secara keseluruhan.
Seseorang yang tidak sakit dan belum melakukan tes COVID-19 yang akurat, mungkin masih bisa menularkan infeksi kepada orang lain, tanpa sepengetahuannya. Sangat mungkin bagi orang ini untuk menularkan virus yang ada dalam tubuhnya kepada orang sekitar, termasuk orang tua, tetangga, orang-orang di dalam bus, orang-orang di masjid, di gereja dan sebagainya.
Beberapa dari orang-orang yang tertular mungkin bisa berakhir di rumah sakit karena badannya lebih rentan pada virus asing tersebut. Lonjakan pasien yang terjangkit Virus Korona dapat memenuhi ruang rawat inap di berbagai rumah sakit, di mana ruangan itu juga dibutuhkan oleh banyak orang sakit lainnya, seperti pasien kanker, pasien jantung, pasien pasca operasi besar, bayi baru lahir, korban kecelakaan, dll.
Oleh karena itu, jika tidak diberlakukan self distancing atau self isolation, penyebaran virus akan menimbulkan ancaman yang besar, bukan hanya ancaman bagi individu saja tapi ancaman bagi seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga :
https://www.tampilcantik.com/saran-who-untuk-perjalanan-internasional-terkait-wabah-covid-19/
Facebook Comments