Sejak kecil, kita diajarkan bahwa minum alkohol dan menggunakan kata-kata kotor adalah kebiasaan yang buruk. Namun, kadang-kadang bahkan tindakan rutin sehari-hari yang tergolong “normal” dan “biasa” sekalipun dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh kita.
Inilah beberapa kebiasaan wanita yang tampaknya tidak berbahaya tapi ternyata mampu memengaruhi kesehatan :
- Menggunakan spons untuk mencuci piring
Para ilmuwan menghitung bahwa 1 cm kubik spons paling kotor mengandung sekitar 50 miliar mikroorganisme. Mereka menyentuh tangan kita dan kita kemudian menyentuh tubuh dan wajah kita, dan akibatnya, memicu ruam dan penyakit kulit. Jadi, bersihkanlah spons dengan bantuan air mendidih atau larutan alkohol. Alternatif terbaik adalah membeli spons baru secara berkala.
- Mengonsumsi banyak produk kedelai
Protein yang mengandung kedelai dapat menjadi pengganti lengkap untuk protein hewani. Namun, mengonsumsi kedelai secara berlebihan dapat menyebabkan sembelit, kembung, mual, alergi, dan kerusakan kelenjar tiroid. Bahkan, jika seorang ibu hamil terlalu banyak mengonsumsi kedelai, ia dapat membahayakan perkembangan anak.
- Membungkus kepala dengan handuk setelah mandi
Menggunakan handuk untuk waktu yang lama dapat menciptakan efek seperti sauna. Kulit kepala mulai mengeluarkan lebih banyak lemak, lebih cepat kotor, dan menjadi berminyak karenanya. Bagi kamu yang memiliki rambut yang kering atau keriting, handuk mandi menyerap kelembapan dan bisa membuat rambut kamu menjadi terlalu panas. Gantilah handuk dengan selembar kain katun atau T-shirt. Itu akan jauh lebih baik untuk sekedar mengeringkan rambut.
- Menyeka wajah dengan handuk
Banyak blogger kecantikan merekomendasikan untuk mengganti handuk dengan tisu, terutama jika kamu ingin menyeka wajah kamu setelah mencuci wajah atau setelah mandi. Ini mengurangi kemungkinan trauma kulit yang dapat menyebabkan keriput atau mikro-trauma. Gunakan tisu dengan menyeka air dengan lembut pada wajah untuk mengeringkannya.
- Mandi dengan busa atau bom mandi
Tampaknya tidak ada yang lebih baik daripada berbaring, mandi busa atau menggunakan bom mandi khusus setelah hari kerja yang melelahkan. Sayangnya, mereka sering mengandung pewarna dan pewangi yang mengganggu keseimbangan asam-basa dari mikroflora di zona intim kamu. Itulah mengapa lebih baik tidak terlalu sering mandi dengan busa atau mandi dengan berendam di bathtub.
- Minum air kemasan
Beberapa orang lebih suka minum air kemasan, menganggapnya lebih murni daripada air ledeng atau air sumur. Namun, air minum kemasan sebenarnya tidak tunduk pada persyaratan ketat yang sama seperti air ledeng. Lebih dari 50% produk air kemasan dituangkan ke dalam botol dari keran, tanpa pembersihan tambahan, yang dapat menyebabkan masalah dengan kesehatan gigi kamu. Sebaiknya kurangi beli air kemasan dan lebih baik memasang filter di rumah. Ini akan membantu menghilangkan rasa tidak enak dan kotoran yang dapat masuk ke air keran karena kualitas pipa air yang buruk.
- Menyimpan kosmetik di kamar mandi
Sering kali, barang-barang kosmetik disimpan di kamar mandi. Karena fluktuasi kelembaban dan suhu, waktu kedaluwarsa produk ini berkurang dan konsistensinya juga berubah. Selain itu, cahaya yang dipancarkan lampu listrik dapat memanaskan dan merusak zat di dalamnya. Lebih baik menyimpan barang-barang kosmetik di tempat gelap seperti laci, misalnya, pada suhu ruang yang sejuk dan tidak terpapar sinar matahari.
- Memelihara kuku panjang
Bukan tanpa alasan para pelayan dan perawat dilarang memiliki kuku yang panjang. Para ilmuwan telah menemukan bahwa patogen sering terakumulasi di bawah kuku panjang yang dilapisi dengan nail polish. Ada lebih banyak bakteri yang hidup di bawah kuku yang panjang, daripada kuku pendek alami. Semakin lama kuku, semakin rumit untuk membersihkan ruang kuku dan kulit selama mencuci tangan. Jika kamu memiliki jenis kuku ini, cuci tangan kamu dengan saksama dan jangan lupa tentang zona di bawah kuku kamu.
Baca Juga :
https://www.tampilcantik.com/jaga-kesehatan-mental-dengan-cara-mudah-ini/
https://www.tampilcantik.com/demi-kesehatan-yang-lebih-baik-begini-cara-mengurangi-radiasi-ponsel/
Facebook Comments