Seseorang yang selalu playing victim atau berperan sebagai korban biasanya mengekspresikan banyak hal negatif dan percaya bahwa masalah mereka disebabkan oleh orang lain tanpa melihat diri mereka sendiri. Mereka yakin bahwa tindakan mereka tidak ada hubungannya dengan menyelesaikan masalah. Kita dapat berurusan dengan orang yang seperti ini di setiap hari dalam hidup kita, merasa kasihan dan ingin membantu mereka. Tetapi tanpa sadar, orang-orang seperti ini dapat memanipulasi dan memanfaatkan kita.
Kali ini kami akan memberikan tips berguna untuk kamu, tentang cara menemukan orang yang kerap bertindak menjadi korban dan menghentikan mereka supaya tidak terus-menerus memanfaatkan kamu :
- Mereka mengasihani diri sendiri
Dunia ini kejam dan mereka terlalu lemah untuk menghadapi dunia. Inilah yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan mencoba menunjukkan hal ini ke seluruh dunia. Tetapi kenyataannya adalah dunia luar tidak ramah dan untuk mengatasinya, orang ini terus-menerus merasa kasihan pada diri mereka sendiri dan mencoba membuat orang lain merasakan hal yang sama (mengasihani mereka).
- Mereka memanipulasi dan memanfaatkan
Mereka suka bertindak tidak berdaya untuk mendapatkan kasih sayang, simpati dan dukungan kamu. Ini akan memungkinkan mereka bermain dengan perasaan kamu dan memanipulasi kamu. Mereka juga dapat membuat kamu merasa bersalah atas apa pun yang pernah kamu lakukan terhadap mereka. Pada akhirnya, mereka melakukannya hanya untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dan membuat orang lain mendengarkan mereka.
- Mereka adalah vampir emosional
Orang yang playing victim bertindak seperti parasit yang berusaha membuat orang lain membantu mereka mengatasi masalah. Mereka menciptakan citra sebagai “seseorang yang membutuhkan”, menolak untuk bertanggung jawab atas apa pun, dan pada akhirnya hanya bergantung pada orang-orang di sekitar mereka. Setelah bersama mereka untuk jangka waktu yang lama, kamu akan merasa seperti kesabaran, energi dan emosi kamu tersedot.
- Mereka menciptakan hambatan
Mereka tidak suka mendengarkan apa pun yang kamu katakan tentang perilaku atau sikap mereka. Mereka juga tidak suka menghadapi kenyataan bahwa mereka adalah toxic people. Jika ada seseorang yang mengatai mereka sebagai seorang toxic, mereka akan memilih untuk menghentikan komunikasi dengan orang tersebut. Mentalitas yang berlebihan, emosional dan irasional ini menciptakan banyak kekacauan dalam hubungan mereka dengan orang.
- Mereka selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain
Karena mereka tidak percaya diri, jadi mereka selalu memikirkan apakah mereka lebih baik atau lebih buruk daripada orang lain. Biasanya, mereka akan membandingkan diri mereka dengan orang lain dengan cara negatif dan kemudian merasa depresi karenanya. Inilah yang berbahaya bagi kamu, karena mereka akan terus berusaha mendapatkan belas kasihan dari kamu. Padahal kenyataannya adalah tidak ada manusia yang sempurna, kita semua memiliki kekurangan dan itu sangat normal.
- Mereka tidak bahagia dengan kehidupan mereka
Apa pun hal positif yang terjadi dalam hidup mereka, mereka tidak akan menganggapnya serius dan itu tidak akan pernah cukup. Tidak peduli apa yang kurang atau hilang, mereka akan tetap menginginkan lebih untuk diri mereka sendiri. Pada dasarnya, mereka akan terus mengeluh, pesimis dan tidak menghargai kehidupan.
- Mereka mudah menyebabkan pertengkaran
Orang-orang seperti ini akan menganggap ketidaksetujuan atau perbedaan perndapat sebagai sebuah penghinaan dan akhirnya memutuskan untuk menyerang. Mereka merasa bahwa orang-orang di sekitar mereka ingin melukai mereka, padahal kenyataannya adalah itu hanya perbedaan pendapat.
- Mereka tidak bertanggung jawab
Orang semacam ini selalu memiliki orang lain untuk disalahkan atas kegagalan dan masalah mereka. Mereka tidak cukup yakin tentang apa pun dan takut mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Orang macam ini lebih suka menyalahkan orang lain dan lari dari masalah.
Baca Juga :
https://www.tampilcantik.com/bingung-kenapa-wanita-lebih-emosional-ini-dia-alasannya/
Facebook Comments