Dalam kehidupan ini, munculnya rasa cemas mungkin adalah hal yang biasa terjadi. Saat mengetahui apa penyebabnya, rasa ini dapat hilang dengan sendirinya, namun berbeda dengan seseorang yang mengalami gangguan kecemasa. Rasa cemas ini bisa datang secara berlebihan,sehingga membuat penderitanya mengalami kesulitan untuk beraktivitas.

Jika dibiarkan terjadi terus menerus, maka gangguan kecemasan ini bisa semakin memburuk dan tak hanya menganggu aktivitas saja, namun juga mengganggu kesehatan. Di bagian kedua, kita akan melanjutkan bagian pertama mengenai apa yang menyebabkan munculnya gangguan kecemasan ini.

Perselisihan atau Argumen Yang Tidak Didengar

Dalam kehidupan, terjadinya perselisihan adalah hal yang wajar terjadi. Seringkali perselisihan yang terjadi ini menimbulkan rasa sedih dan kecemasan yang berlebihan. Tak hanya dalam hubungan percintaan saja, namun perselisihan dapat terjadi dalam pertemanan, keluarga, dan hal-hal lainnya.

Kelebihan Informasi

Tak dipungkiri, seseorang saat ini pasti memiliki emdia sosial. Berapa lama yang Anda habiskan dalam sehari untuk mengakses media sosial? Tentunya Anda rela menghabiskan waktu ber jam jam demi mendapatkan informasi.

Sayangnya mengakses media sosial yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk, terutama bagi diri kita. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memicu gangguan kecemasan. Lalu apakah kita harus benar-benar berhenti mengakses media sosial? Jawabannya tidak.

Mengakses media sosial sebenarnya dapat memberikan manfaat dimana Anda dapat menemukan informasi menarik dan bahkan bisa memotivasi Anda, misalnya saja saat Anda mengakses media sosial idola anda, maka Anda akan semakin termotivasi. Bagi yang mengalami gangguan kecemasan, mengakses media sosial dapat membantu Anda mengendalikan diri secara perlahan saat gangguan kecemasan datang, jadi pastikan Anda mengakses media sosial dengan bijaksana.

Cemas Jika Berpisah Dengan Orang yang Dicintai

Perpisahan merupakan hal yangw ajar terjadi. Dalam hidup ini ada yangd atang dan pergi, namun ternyata tidak semuanya mampu menerima perpisahan ini, sehinngga kata perpisahan ini dapat menjadi pemicu munculnya gangguan kecemasan.

Seseorang mengalami ketakutan saat berpisah dengan orang yang dicintainya karena takut terjadi sesuatu dengan orang tersebut. Padahal, sesuatu yang ditakutkan ini belum tentu terjadi.

Takut Akan Adanya Bencana Besar

Saat ini cuaca memang tak menentu dan banyak sekali bencana terjadi, seperti banjir, longsor, dan lainnya. Cuaca ekstrim ini ternyata dapat memicu kecemasan.terlebih di tahun 2020 kemarin dunia dilanda pandemi COVID-19 yang menyebabkan semua orang harus membatasi aktivitasnya. Pandemi ini jugalah yang menyebabkan munculnya istilah baru bernama  coronaphobia. Wajar  memang jika banyak yang mengalami gangguan kecemasan karena tidak adanya kepastian mengenai masa depan selama pandemi ini.

Kecemasan juga dipicu karena kita tidak memiliki kendali atas situasi ini. Siapapun bereiko tertular oleh virus ini, bahkan orang-orang yang kita cintai dan diri kita sendiri. Bahkan,kita pun harus siap kehilangan orang-orang yang kita cintai. Berapa banyak yang sudah menjadi korban dari virus ini.

Bagaimana Mengatasi Gangguan Kecemasan Ini?

Untuk mengatasi gangguan kecemasan ini, Anda harus mengetahi apa yang menyebabkan munculnya gangguan kecemasan ini. Untuk itu, dokter menyarankan kita untuk membuat membuat jurnal pemikiran.

Jurnal pemikiran ini dapar berisi mengenai apa yang dirasakan, lalu apa yang terjadi, dan apa yang mereka inginkan.

Baca Juga :

9 Penyebab Timbulnya Kecemasan Yang Wajib Diwaspadai (Bagian I)

Cara Cepat Mengurangi Gangguan Kecemasan (Anxiety) Saat Stress (Wajib Coba)

<strong>6 Minyak Esensial Untuk Mengurangi Kecemasan & Stres</strong>

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

10 Cara Terbaik Untuk Berhenti Merasa Lapar Sepanjang Waktu

Merasa lapar adalah hal yang wajar. Namun jika