Secara budaya, ada tabu besar mengenai infertilitas dan keguguran. Infertilitas, seperti berat badan, agama, dan keyakinan politik harus dianggap bersifat pribadi dan terlarang untuk didiskusikan, tetapi sayangnya, kesuburan tampaknya merupakan topik terbuka. Sayangnya, kesedihan yang dialami pasangan tidak benar-benar divalidasi sebagai ‘kerugian’ yang sebenarnya di tingkat masyarakat. Kebanyakan orang tidak mengerti bagaimana rasanya melewati tantangan saat mencoba untuk hamil. Namun jika Anda memiliki teman atau kolega yang mengalami hal seperti ini, berikut beberapa hal yang perlu diingat
- Jadilah pendengar yang baik
Pinjamkan telinga yang penuh perhatian dan sabar. Dengar, peluklah mereka dan biarkan mereka menceritakan apa yang mereka pikirkan. Jangan bertanya atau menawarkan nasihat. Dengan mendengarkan, memberi tahu mereka bahwa Anda peduli, dan memberi tahu mereka bahwa Anda selalu ada untuk mereka, Anda dapat menunjukkan dukungan Anda.
- Cari topik lain
Bicarakan tentang hal-hal yang tidak berpusat pada anak-anak atau bayi. Saat Anda keluar untuk makan malam/liburan, perbincangkan hal lain selain anak-anak seperti hobi, pekerjaan, kejadian terkini sehingga mereka dapat tertawa dan berbagi dengan Anda.
- Pengertian
Bersikaplah pengertian jika mereka memilih keluar dari kewajiban sosial. Mereka tidak melewatkan pesta karena mereka tidak peduli dengan Anda; mereka memilih untuk tidak ikut serta karena beberapa peristiwa bisa sangat menyakitkan hingga membuat hati mereka sakit. Terkadang orang membutuhkan sedikit ruang dan privasi untuk berduka saat menghadapi ketidaksuburan.
- Pilih kata-kata bijak
Pikirkan tentang bagaimana rasanya berada di posisi mereka. Diagnosis infertilitas dapat menyebabkan perasaan malu, tidak mampu, depresi dan terisolasi. Orang dengan infertilitas sering kali menyalahkan diri sendiri atas diagnosis yang mereka alami. Waspada dan peka terhadap kebutuhan mereka, dan pilihlah kata-kata Anda dengan bijak.
- Support teman Anda
Bertingkahlah tertarik. Beberapa orang tidak ingin berbicara tentang infertilitas, namun ada pula yang ingin. Beri tahu mereka bahwa Anda bersedia jika mereka ingin berbicara. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka butuhkan. Mereka mungkin juga akan menghargai jika Anda menanyakan hal-hal apa yang paling berguna untuk dikatakan.
Berikan penjangkauan ekstra kepada teman pria Anda. Infertilitas bukanlah isu yang berpusat pada perempuan; teman laki-laki Anda kemungkinan besar sedang berduka dalam diam. Jangan memaksa, tapi beri tahu mereka bahwa Anda bersedia.
- Sarankan terapi, jika memungkinkan
Bila perlu, dorong terapi. Jika Anda merasa teman Anda bisa mendapatkan manfaat dari berbicara dengan profesional untuk mengatasi kesedihannya, sarankan terapi dengan lembut. Jika Anda menjalani terapi secara teratur, atau pernah menjalani terapi, bagikan kisah pribadi Anda.
- Hormati keputusannya
Dukung keputusan mereka untuk menghentikan pengobatan. Tidak ada pasangan yang bisa bertahan menjalani perawatan infertilitas selamanya. Pada titik tertentu, mereka akan berhenti. Ini adalah keputusan yang menyakitkan dan melibatkan lebih banyak kesedihan.
- Menemaninya ke dokter
Hadiri janji yang sulit dengan mereka. Anda dapat menawarkan untuk tinggal di ruang tunggu atau datang ke janji temu bersama mereka. Namun tawaran tersebut membuat mereka mengetahui seberapa besar komitmen Anda untuk mendukung mereka.
- Temani olahraga
Tawarkan untuk menjadi teman olahraga. Terkadang menurunkan berat badan diperlukan agar perawatan menjadi lebih efektif. Jika Anda tahu mereka sedang mencoba menurunkan berat badan, Anda bisa menawarkan diri untuk bergabung dengan mereka.
Baca Juga :
26 Tanda Dia Menyukaimu Lebih Dari Teman
<strong>5 Cara Untuk Mendukung Teman Anda Saat Putus</strong>
<strong>9 Tanda Teman Narsisis dan Cara Mengatasinya</strong>
Facebook Comments