Pernahkah kamu memperhatikan warna urine saat buang air kecil di toilet?
Jika diperhatikan dengan baik, warna urine dapat berubah-ubah. Terkadang berwarna kuning pucat, kuning pekat, cokelat, atau bahkan transparan.
Bukan tanpa alasan, perubahan warna urine ini dapat menceritakan banyak hal tentang kondisi kesehatan kamu. Berikut adalah daftar warna urine dan tandanya bagi kesehatan :
- Oranye
Jika urine kamu berwarna oranye, ada beberapa alasan yang dapat mendasarinya. Bisa jadi, kamu sedang mengonsumsi obat anti inflamasi seperti obat kemoterapi, misalnya. Atau, bisa juga kamu terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B2 atau beta karoten, seperti wortel, misalnya.
Untuk menanggulangi hal tersebut, coba minum lebih banyak air mineral. Karena, alasan mengapa urine berwarna oranye juga bisa disebabkan oleh dehidrasi. Nah, jika kamu minum banyak air mineral, hidrasi tubuh akan membaik, dan urine kamu akan berwarna normal lagi, yaitu warna kuning jernih.
- Merah muda atau kemerahan
Kamu mungkin akan panik ketika mendapati urine berwarna merah muda maupun kemerahan (kecuali saat kamu memang sedang menstruasi, ya). Namun, kamu tidak perlu khawatir karena urine berwarna merah muda atau kemerahan tidak selalu menandakan hal buruk.
Warna merah muda bisa disebabkan oleh konsumsi makanan atau obat-obatan tertentu. Misalnya, kamu banyak makan buah bit atau blackberry. Biasanya, setelah mengonsumsi makanan tersebut, warna urine akan menjadi kemerahan, kemudian normal lagi pada keesokan harinya.
Tapi, jika warna urine kamu tak juga berubah dalam beberapa hari, segera hubungi dokter. Karena, bisa jadi warna kemerahan itu berasal dari darah.
Ketika ada darah di dalam urine (saat kamu sedang tidak menstruasi), itu bisa menjadi tanda adanya infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, tumor kanker, tumor non-kanker, atau batu ginjal.
- Hijau atau Biru
Jika kamu mendapati warna urine berwarna hijau atau biru, karena kamu baru saja mengonsumsi makanan tertentu, seperti asparagus atau makanan yang mengandung pewarna buatan lainnya, maka kamu tidak perlu khawatir. Karena, warna itu akan hilang dalam sehari atau dua hari.
Namun, jika kamu tidak makan sesuatu yang dapat memicu perubahan warna urine, maka kamu harus segera berkonsultasi kepada dokter. Pasalnya, urine dengan warna hijau bisa jadi tanda infeksi saluran kemih langka yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas. Bakteri yang berupa kutu ini juga dapat menyebabkan batu ginjal.
- Cokelat
Perhatikan dengan baik warna cokelat pada urine kamu. Jika urine berwarna kuning pekat yang hampir cokelat, maka kemungkinannya adalah kamu sangat membutuhkan air, tubuh kamu kurang hidrasi, sehingga urine jadi sangat pekat.
Namun, hal itu juga bisa disebabkan oleh makanan, seperti halnya yang terjadi pada warna-warna lainnya. Jika disebabkan oleh makanan, maka warna urine akan normal lagi keesokan harinya.
Meskipun demikian, ada juga warna cokelat yang perlu diwaspadai. Jika kamu sudah cukup minum air, tapi warna urine masih cokelat, maka hal ini bisa jadi mengindikasikan masalah hati dan ginjal.
Apalagi, warna cokelat juga bisa berasal dari darah yang hancur. Jika warna cokelat berasal dari darah, maka kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, ini bisa jadi tanda kondisi kesehatan yang lebih serius.
- Transparan atau Putih Bening
Jika urine kamu benar-benar transparan, maka hal itu menandakan pertanda kamu terlalu banyak minum air mineral. Jika kamu mengonsumsi air terlalu banyak, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh. Meskipun air sangat baik, tapi konsumsi yang berlebihan juga dapat menyebabkan risiko tertentu. Untuk itu, cobalah untuk membatasi konsumsi air. Minumlah sewajarnya saja.
- Kuning
Warna urine yang kuning, baik itu kuning pucat, kuning transparan, atau kuning agak pekat, adalah warna paling normal dan paling sehat. Idealnya, urine memang harus berwarna kuning keemasan yang pucat. Warna kuning pucat menunjukkan keseimbangan cairan yang baik dalam tubuh. Kamu tidak kekurangan, juga tidak kelebihan cairan. Semakin pekat warna urine menandakan kamu semakin dehidrasi. Jadi, ketika warna urine mulai pekat, minumlah air mineral yang cukup.
- Urine berbusa atau mendesis
Urine yang berbusa sebenarnya wajar, apalagi jika busa itu terjadi akibat pengaruh kecepatan buang air kecil. Namun, jika urine kamu selalu berbusa dari waktu ke waktu, maka kamu perlu berkonsultasi kepada dokter.
Karena, urine berbusa atau mendesis bisa jadi tanda adanya protein dalam urine kamu. Hal ini memerlukan pemeriksaan karena peningkatan jumlah protein pada urine bisa jadi tanda masalah ginjal.
Baca Juga :
Waspada Infeksi Saluran Kencing! Inilah Tips Pencegahannya
Gejala Gonorrhea Berikut Ini Harus Kamu Waspadai
Ingin Buang Air Kecil Terus? Bisa Jadi Karena Hal-Hal Ini, Ladies
Facebook Comments