Ketika anak-anak berperilaku tidak baik, mereka selalu memiliki alasan atas hal itu, tapi biasanya, alasan dari perbuatan tidak baik anak adalah karena mereka bosan. Ketika berbuat tidak baik, mereka mulai mengira bahwa mereka berhasil melakukan sesuatu dan mereka mendapat perhatian. Itulah mengapa mereka terus melakukan hal yang tidak baik.
Selain alasan bosan, kadang anak berbuat nakal karena ia ingin berkuasa dan mencoba memegang kendali atas dirinya. Penting bagi orang tua untuk mengetahui cara memerangi tindakan nakal anak-anak dan berikut ini adalah beberapa tips parenting untuk mencegah agar anak tidak ngeyel atau keras kepala :
- Berikan contoh reaksi yang baik saat menghadapi masalah
Anak-anak sering kali suka meniru orang tuanya, jadi kita harus mencontohkan perilaku dan tindakan dengan mengajari mereka untuk bersikap tenang ketika menghadapi masalah. Jika mereka mengamuk dan kamu ikut mengamuk dengan membentak mereka, maka mereka akan berpikir bahwa marah itu hal biasa. Jadi, sebaliknya, tunjukkan cara berbeda untuk menangani emosi mereka. Jangan biarkan amarah kamu meledak.
- Beri pilihan pada anak untuk memutuskan apa yang ingin mereka lakukan
Memberikan pilihan kepada anak tentang hal yang harus dilakukan, akan membantu memenuhi kebutuhan anak, supaya mereka merasa memiliki kendali atas diri mereka. Jadi, jika anak kamu ingin bermain tapi tidak mau menyikat gigi, maka kamu bisa memberikan pilihan, mereka bisa sikat gigi terlebih dahulu baru bermain, atau mereka tidak sikat gigi tapi sebagai gantinya, kamu akan mengambil mainan mereka.
- Siapkan makanan ringan
Ketika anak bersikap nakal atau berperilaku buruk, kadang itu hanya karena mereka lapar. Jadi, usahakan kamu selalu membawa makanan ketika pergi ke luar rumah. Makanan yang kamu siapkan, entah itu makanan berat atau snack, akan membatu suasana hati anak menjadi lebih baik dan dia tidak akan mengamuk atau rewel.
- Berikan pengertian tentang “kemungkinan buruk”
Ketika kamu melarang anak untuk melakukan sesuatu, kamu harus menjelaskan alasannya dengan detail. Kamu juga perlu memberikan pengertian tentang adanya kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada anak kamu, sehingga kamu melarangnya untuk melakukan sesuatu. Buat anak kamu sadar akan konsekuensi dari tindakan mereka, sehingga mereka dapat belajar dan membuat keputusan yang lebih baik.
- Buat jadwal rutin di rumah dan berikan penghargaan pada anak
Bantu anak kamu untuk membuat rutinitas harian yang sehat. Misalnya, kamu membuat jadwal menonton TV, jadwal bermain handphone, jadwal belajar, dsb. Kamu juga bisa membuat daftar kegiatan seperti “mencuci piring”, “merapikan kamar”, “membaca buku”, “sikat gigi”, dll. Ketika anak melakukan semua tugas dengan baik, berikanlah penghargaan, misalnya penghargaan berupa cokelat atau ice cream.
- Beri anak konsekuensi ketika melanggar aturan
Konsekuensi yang logis saat anak melanggar aturan atau berperilaku buruk sangatlah penting. Ini bukan hukuman, melainkan pengertian bahwa melanggar aturan dapat mengakibatkan konsekuensi. Misalnya, jika anak tidak ingin makan sayur, maka jangan biarkan anak menyantap hidangan penutup atau camilan. Jika anak tidak mau merapikan mainan, maka jangan biarkan anak bermain sama sekali sepanjang hari. Anak harus tahu bahwa perbuatan yang tidak baik memiliki konsekuensi.
- Pahami emosi anak dan cobalah untuk membantu mereka
Ketika anak sedang marah atau merengek, tunjukkanlah kepada anak bahwa kamu memahami perasaan mereka. Emosi memainkan peran besar dalam perilaku anak, jadi kamu harus berusaha memahami emosi anak. Misanya, ketika anak merengek, menangis, atau marah-marah saat batal pergi ke pantai, maka kamu bisa mengatakan, “Aku tahu kamu kecewa kita tidak bisa pergi ke pantai hari ini, tapi cuacanya tidak bagus. Coba lihat… Kita akan bahaya kalau pergi ke pantai. Daripada ke pantai, kita main yang lain saja ya… Kamu mau main apa sebagai gantinya?”.
Baca Juga :
7 Kesalahan Parenting yang Dapat Merusak Masa Depan Anak
11 Kebenaran yang Wajib Diketahui Anak Perempuan Kamu Sebelum Mereka Beranjak Dewasa
Facebook Comments