One meal a day (OMAD) atau yang dalam Bahasa Indonesia berarti “makan satu kali sehari” adalah salah satu metode diet yang cukup populer. Mungkin sebagian orang akan mengira mustahil seseorang makan hanya satu kali dalam sehari, tapi nyatanya, masih ada loh orang yang mengadaptasi cara diet ini.

Meskipun banyak yang mengklaim bahwa dirinya berhasil menurunkan berat badan dengan mengadaptasi diet OMAD, tapi tipe diet ini sebenarnya memiliki beberapa risiko.

Sebelum berniat menjalankan diet OMAD, kamu harus tahu dulu beberapa risiko yang mungkin bisa terjadi selama kamu berdiet:

  1. Berat badan berisiko bertambah 

Saat menjalankan diet OMAD, tubuh akan mengalami kekurangan makanan. Nah, saat hal itu terjadi, tubuh bisa mengaktifkan “mode kelaparan” dan mulai menyimpan semua makanan yang kamu konsumsi. Akibatnya, proses metabolisme bisa melambat, produksi hormon kortisol atau hormon stres meningkat, dan tubuhmu jadi menyimpan lebih banyak lemak. Berbagai hal tersebut bisa mengakibatkan peningkatan berat badan.

  1. Kadar gula darah berisiko menjadi tidak stabil

Tidak maka dalam waktu lama, misalnya lebih dari 20 jam tidak makan, bisa menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh menjadi tidak stabil. Kamu berisiko mengalami hipoglikemia atau kondisi gula darah yang sangat rendah ketika menjalankan diet OMAD. Jika hal ini terjadi, kamu bisa berisiko mengalami ketegangan otot yang dapat menyebabkan sakit kepala.

  1. Risiko kekurangan nutrisi

Satu kali makan dalam sehari kemungkinan besar tidak akan mampu memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral bagi tubuh. Akibatnya, kamu berisiko kekurangan nutrisi. Apabila mengalami kekurangan nutrisi, kamu akan sering mengalami rambut rontok dan muncul bintik putih pada kuku. Selain itu, tubuh kamu juga akan merasa lemas dan tidak berenergi. 

  1. Risiko kehidupan sosial 

Saat mengadaptasi diet OMAD, kamu jadi lebih sering melewatkan acara menyenangkan seperti makan siang bersama teman kerja, makan malam bersama teman atau pasangan, maupun menghadiri pesta. Karena kerap absen dari acara sosial, kehidupan sosialmu bisa terganggu. Tentu saja kamu tak ingin hal itu terjadi, bukan?

  1. Kamu berisiko mengalami sakit kepala karena diet 

Bagi orang yang sedang menjalankan program penurunan berat badan, mengalami sakit kepala memang cukup normal. Biasanya, sakit kepala terjadi ketika seseorang menjalankan diet secara ekstrem, termasuk menjalankan diet OMAD. Sakit kepala bisa muncul saat tubuh menyesuaikan diri dengan pola diet, tubuh mengalami penurunan kadar gula darah, tubuh kekurangan magnesium, dan faktor lainnya. 

  1. Kamu berisiko kedinginan 

Saat tubuh kekurangan kalori, kamu bisa mengalami rasa lapar luar biasa dan mengalami kedinginan. Untuk itu, pertimbangkan lagi jika kamu ingin menjalankan puasa OMAD terutama saat musim dingin. 

  1. Kamu cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat

Ketika hanya diberi kesempatan untuk makan satu kali dalam sehari, kamu mungkin tergoda untuk memakan makanan tidak sehat yang memuaskan rasa laparmu. Misalnya, makanan kaya karbohidrat dan gula, junk food, gorengan, kue manis, camilan, dan lain-lain. 

Setelah 24 jam kelaparan, kamu mungkin tidak akan memikirkan tentang menu sayuran dan buah. Tak hanya itu, setelah makan berat pun kamu mungkin akan merasa lesu dan tidak semangat untuk olahraga maupun bekerja. 

Nah, itulah beberapa risiko yang perlu kamu ketahui sebelum menjalankan diet OMAD. Bagaimana pendapatmu tentang diet OMAD?

Baca Juga :

REVIEW: The Saem Natural Mask Sheet

Cara Alami Terbaik untuk Merawat Kulit kamu

Diet Itu Dimulai Dari Sarapan, Ini Cara Agar Sarapanmu Sehat dan Bernutrisi Untuk Menunjang Aktifitas Seharian

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Bisakah Olahraga Membantu Anda Membakar 2000 Kalori Sehari?

Bisakah Anda membakar 2000 kalori per hari? Anehnya,