Menghilangkan makanan olahan dan zat aditif adalah salah satu cara terbaik untuk mulai mendukung keseimbangan hormon yang tepat. Makanan tertentu, seperti alkohol, kafein, dan lemak jenuh, dapat memperburuk ketidakseimbangan dengan meningkatkan atau menurunkan hormon. Untuk menjaga keseimbangan hormon Anda, dianjurkan untuk menghilangkan pengganggu hormon berikut dari makanan Anda:
1. Kafein
Kafein dapat berdampak negatif pada ritme sirkadian Anda, yang diatur secara ketat oleh dua hormon: kortisol (hormon stres) dan melatonin (hormon tidur). Kafein menurunkan produksi melatonin dan meningkatkan produksi kortisol, sehingga mengganggu keseimbangan ini.
2. Alkohol
Konsumsi alkohol kronis dikaitkan dengan perubahan hormonal yang mengganggu kemampuan tubuh untuk mencapai homeostasis hormonal di berbagai tingkatan, mulai dari hormon tiroid hingga hormon seks.
3. Gorengan & lemak jenuh
Makanan yang digoreng dan lemak jenuh, yang biasa ditemukan dalam makanan cepat saji, makanan ringan olahan, dan produk susu berlemak penuh, dapat menyebabkan peradangan dan disfungsi hormonal.
4. Daging olahan
Daging olahan, seperti daging deli, bacon, dan sosis, mengandung bahan pengawet yang disebut nitrat yang dapat mengganggu regulasi hormonal.
6. Karbohidrat GI tinggi
Karbohidrat dengan indeks glikemik (GI) yang tinggi, termasuk gula rafinasi dan roti putih, dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu kadar hormon.
7. Pemanis buatan
Pemanis buatan, seperti yang terdapat dalam soda diet dan camilan rendah kalori, dapat mengganggu sinyal hormonal dan berpotensi memperburuk gejala ketidakseimbangan hormon seperti resistensi insulin.
Cara Lain Untuk Mengatasi Gejala Ketidakseimbangan Hormon
Selain pola makan yang sehat, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup berikut untuk mengelola dan mencegah ketidakseimbangan hormon:
- Menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat.
- Mengukus, memanggang, atau memanggang makanan Anda untuk menghindari memasak dengan lemak tidak sehat.
- Mempraktikkan teknik manajemen stres.
- Tidur yang cukup (7-9 jam per malam).
- Berolahraga secara teratur.
- Mengelola kondisi kesehatan kronis dengan obat-obatan, jika disarankan.
- Berhenti merokok.
- Mengonsumsi suplemen makanan untuk mengatasi kekurangan.
- Menghindari bahan kimia yang mengganggu hormon.
Temui penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami gejala berikut:
- Perubahan detak jantung
- Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kelelahan
- Diare, sembelit, atau perubahan frekuensi buang air besar
- Kesemutan atau mati rasa di tangan Anda
- Kolesterol Tinggi
- Kecemasan atau depresi
- Peningkatan kepekaan terhadap dingin atau panas
- Rambut kering atau menipis
- Kulit hangat dan lembab
- Kulit gelap di ketiak atau bagian belakang/samping leher Anda
- Pertumbuhan kulit
- Rasa haus yang ekstrim dan peningkatan buang air kecil.
Terkadang, ahli kesehatan mungkin merekomendasikan suplemen makanan atau obat tertentu untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon dan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan. Intervensi ini harus dilakukan di bawah bimbingan penyedia layanan kesehatan, karena intervensi ini dapat bervariasi tergantung pada profil hormonal dan riwayat kesehatan individu.
Garis bawah? Makanan yang tepat dapat mendukung fungsi hormon yang sehat, sementara makanan lain dapat menimbulkan efek buruk. Jika Anda mengalami gejala ketidakseimbangan hormon, berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan nasihat medis sangat penting untuk memastikan perawatan terbaik untuk kebutuhan pribadi Anda.
Baca Juga :
Inilah Mengapa Apel Hijau Adalah Buah Super yang Anda Butuhkan Dalam Diet Anda!
Diet Penambah Berat Badan yang SehatDiet Penambah
Diet Ozempic: Apa yang harus dimakan untuk menurunkan berat badan
Facebook Comments