Sifat suami yang mengontrol meliputi dominasi, manipulasi, dan intimidasi. Mereka tidak menghormati keinginan Anda dan terus-menerus menolak pandangan Anda, memengaruhi kesehatan mental dan harga diri Anda. Selain itu, ini dapat berdampak serius pada tingkat kepercayaan diri Anda. Dalam artikel ini, kami telah mencantumkan beberapa tip yang dapat membantu Anda menghadapi suami yang suka mengontrol. Berikut adalah beberapa tips tentang cara mengatasi suami yang suka mengontrol:
- Tetap Tenang
Suami yang suka mengontrol bisa sangat menjengkelkan, tetapi Anda perlu tenang. Jadilah orang yang lebih besar dan tanyakan dengan lembut tentang masalah. Sepertinya Anda menyerah padanya, tetapi Anda hanya mencoba memadamkan api. Psikologi terbalik ini dapat membantu Anda dan membalikkan keadaan sesuai keinginan Anda.
- Kendalikan Hidup Anda
Berhentilah merasa bersalah dan lemah jika pasangan Anda membuat Anda lelah. Alih-alih, kendalikan hidup Anda dan hargai diri Anda sendiri. Ini akan memperkuat rasa percaya diri Anda, dan Anda dapat mengontrol berbagai hal dengan lebih baik. Cobalah melakukan hobi baru dan luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai.
- Cari Tahu Alasan Perilaku
Cobalah untuk melacak peristiwa yang menyebabkan perilaku ini. Itu bisa apa saja – dari masa kecil yang traumatis hingga kematian orang yang dicintai. Dia mungkin juga memiliki beberapa masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau gangguan bipolar. Setelah Anda mengetahui alasannya, Anda mungkin dapat membantunya. Ingat, cinta bisa menyembuhkan luka terdalam.
- Pertahankan Sistem Pendukung yang Kuat
Sendirian tidak pernah membantu, terutama bila Anda memiliki suami yang suka mengontrol. Jadi, jaga teman dan keluarga Anda tetap dekat dengan Anda. Buat rencana dengan mereka dan bagikan masalah Anda. Jangan biarkan suami Anda mengisolasi Anda.
- Tetapkan Batasan
Langkah ini berguna saat suami ingin tahu segalanya tentang Anda. Beri tahu dia tentang batasan Anda dan konsekuensi dari pelanggaran apa pun sehingga dia mengerti betapa seriusnya Anda tentang batasan tersebut. Ini memakan waktu namun sepadan.
- Coba Terapi
Jika tidak ada yang berhasil, Anda selalu dapat pergi ke terapis profesional untuk menyelesaikan masalah perkawinan. Dengan cara ini, Anda berdua akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara dari sudut pandang Anda dan menemukan jawaban atas apa yang menyebabkan perilaku ini.
- Minta Bantuan
Orang sering ragu untuk meminta bantuan saat menikah. Hindari kesalahan ini jika Anda memiliki suami pengontrol yang menyiksa Anda secara mental, verbal, dan fisik. Jangan menunggu hal-hal meningkat menjadi kekerasan fisik. Alih-alih, angkat bicara dan beri tahu teman Anda.
Ketika hal-hal menjadi tidak terkendali, dan Anda merasa tidak aman dan tidak terdengar dalam pernikahan, inilah saatnya untuk berhenti. Lagi pula, tidak ada yang lebih penting daripada kesehatan mental dan kebahagiaan Anda. Gulir ke bawah untuk mengetahui cara keluar dari hubungan dengan aman.
Keluar dari Hubungan yang Mengontrol
Pernikahan yang sehat didasarkan pada cinta, rasa hormat, dan perhatian. Jika Anda merasa perilaku suami yang suka mengontrol telah membahayakan semua hal ini dan Anda tidak tahan lagi, inilah saat yang tepat untuk keluar dari hubungan.
Anda bisa bercerai. Namun sebelum itu, pastikan Anda memiliki cadangan yang kuat. Kumpulkan sistem pendukung Anda, pikirkan tentang keuangan, dan jika Anda memiliki anak, pikirkan juga tentang hak asuh.
Cara lain adalah mencari bantuan profesional dari pengacara atau konselor pernikahan. Mereka akan mencari tahu langkah-langkah yang tepat bagi Anda untuk keluar dari pernikahan yang beracun. Meninggalkan suatu hubungan itu sulit, tetapi jika itu merenggut nyawa Anda, pilihlah diri Anda sendiri.
Suami yang mengontrol tidak hanya khusus tentang keberadaan Anda, siapa yang Anda temui, dan bagaimana Anda menghabiskan setiap menit, tetapi juga bisa berubah menjadi agresif atau kasar. Sikap posesif yang berlebihan, menanyakan setiap detail kecil, dan menawarkan untuk menjadwalkan hari Anda terlepas dari keinginan Anda mungkin merupakan tanda-tanda suami yang suka mengontrol. Sama pentingnya untuk mengetahui kapan dan bagaimana Anda terhubung dengan seseorang, penting juga untuk menyadari tanda-tanda hubungan yang beracun. Rasa hormat, perhatian, dan kepercayaan minimum penting untuk menjaga hubungan tetap berjalan. Jika Anda merasa sendirian, tersisih, tidak dihargai, atau dilecehkan dengan cara apa pun, penting untuk mengidentifikasi sifat-sifat beracun dan mengambil sikap untuk diri sendiri.
Baca Juga :
Meskipun Sudah Menikah Harus Tetap Tampil Stylish, Ini Keuntungannya
5 Hal Ini Wajib Dibicarakan dengan Pasangan Sebelum Punya Anak
9 Larangan Aneh di Dunia, Mulai dari Inggris Sampai Thailand
Facebook Comments