Siapa yang dekat dengan ayah? Atau cenderung lebih dekat ke ibu? Sosok ibu dan ayah memang sosok yang berbeda ya. Ibu cenderung kalem, sabar, dan mungkin saja cerewet hihi. Sosok ibu juga cenderung supel, sehingga bisa lebih dekat ke anak-anak.
Berbeda dengan ibu, sosok ayah cenderung lebih tegas. Banyak yang curhat karena memiliki sosok ayah yang galak. Tak heran sosok ayah adalah sosok yang ditakuti saat akan melamar atau berkunjung ke rumah teman. Ada yang begini?
Dibalik sosoknya yang tegas, sebenarnya ayah adalah sosok superhero yang serba bisa lho, mulai memperbaiki hal-hal yang rusak di rumah, lalu membunuh hewan menakutkan, dan lainnya. Semuanya dilakukan karena ayah ingin melindungi keluarganya.
Tapi, karena sifat tegas ayah inilah yang terkesan galak, sehingga membuat anak lebih takut kepada sosok ayah. Akibatnya, anak pun tidak dekat dengan ayah dan anak pun tidak bersedia untuk membagi ceritanya, padahal ada beberapa cara yang bisa dilakukan ayah untuk lebih dekat dengan anak, diantaranya:
Mengikuti Minat Mereka
Ingatkah jika dulu ayah seringkali melibatkan si kecil dalam hobi ayah, misal mengajak si kecil memancing atau bercocok tanam. Ayah seringkali melibatkan si kecil ke dalam aktivitas yang ayah sukai. Masa-masa ini tentu menyenangkan ya.
Jika dulu ayah melibatkan si kecil ke dalam aktivitas ayah, maka saatnya sekarang ayah melibatkan diri ke dalam kegiatan anak, tidak harus semuanya kok, tapi ayah bisa memilih satu aktivitas yang disukai Bersama, misalnya saja main game bersama atau membuat Tiktok Bersama. Seru ya
Menjadi Sosok Cerewet
Mengapa ibu cenderung lebih dekat kepada anak? Karena ibu cenderung cerewet dan mendominasi percakapan. Yuk coba belajar menjadi pembicara dan pendengar yang baik. Ayah harus tahu, kapan saatnya banyak berbicara dan kapan saatnya harus mendengarkan.
Saat anak merasa bersedih, maka biarkan mereka memperbaiki suasana hatinya dan siap untuk bercerita. Memang memakan waktu, namun bersabarlah. Hiburlah mereka saat waktunya tepat. Dengan begitu, ayah akan menjadi pahlawan saat dibutuhkan.
Salah satu hal yang mungkin saja membuat anak merasa takut untuk berbicara kepada orangtua adalah menatap mata kedua orang tuanya. Untuk menghindari hal ini, ayah bisa mengajak anak berbicara tanpa saling menatap satu sama lain, misal saat mengemudi di dalam mobil, duduk berdampingan di sofa, atau saat tidur menatap langit-langit.
Saat anak mulai terbuka, maka berhati-hatilah. Jangan sampai ayah melakukan kesalahan. Berhati-hatilah dalam memberikan respon dari cerita anak dan menanggapi ceritanya. Cara paling tepat adalah dengan mendengar sebanyak mungkin tanpa berbicara dahulu hingga nantinya ayah diberi kesempatan. Berbicaralah tanpa menghakimi ya.
Menjadi Contoh
Seringkah ayah memperhatikan, anak-anak sekarang cenderung mengabaikan apa yang orang tua katakana dan justru mengikuti perilaku orang tua. Misalnya saja, ayah meminta anak tidak merokok, namun, ayah adalah perokok maka akan sulit bagi anak untuk menerima masukan ini karena ia menjadikan ayah contoh.
Ayah bisa kok memulai menceritakan masalah ayah. Minta pendapatnya, dengan begitu anak pun akan berlaku sama. Ia juga akan menceritakan masalahnya.
Baca Juga :
Anak Mulai Pacaran? Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua
5 Kesalahan Paling Umum yang Sering Dilakukan Orang Tua Tiri
5 Tanda Ini Membuktikan Bahwa Kamu Orang Tua yang Belum Dewasa
Facebook Comments