Kamu mungkin pernah mendengar istilah “Kutukan 7 Tahun” yang mengacu pada titik di mana pasangan berhenti dari masa-masa bahagia seperti dulu dalam sebuah hubungan maupun pernikahan. Namun, menurut statistik perceraian, “zona bahaya” ini sebenarnya terjadi antara 5 – 8 tahun. Mari kita melihat lebih dalam tentang apa yang membuat pasangan kehilangan kontak dan chemistry satu sama lain. Berikut adalah dan menentukan 7 tanda bahaya yang tidak boleh kamu dan pasangan abaikan.
- Kamu merasa pasangan kamu berubah
Kamu merasa bahwa semua yang dikatakan atau dilakukan pasangan kamu saat ini berbeda dari karakter aslinya. Ini bisa terjadi karena kurangnya komunikasi sehingga kamu bahkan mulai jarang berhubungan satu sama lain. Masalahnya, manusia tidak pernah berhenti tumbuh atau berubah, jadi jika kamu merasa tak lagi mengenal pasangan kamu, atau tidak tahu apa-apa tentang pendapat atau selera mereka, ini seharusnya menjadi pertanda.
Setidaknya seminggu sekali, tanyakan kabar pasangan kamu, tanyakan apa yang menarik perhatian mereka atau membebani mereka dalam beberapa hari terakhir.
- Kamu tidak pernah bertengkar lagi
“Pasangan bahagia tidak pernah bertengkar”, pernyataan itu adalah mitos belaka. Perkelahian muncul dari tekanan emosional antar pasangan. Meski akan berujung dengan pertengkaran, ketika kamu tidak menyukai apa yang dilakukan pasangan kamu, utarakan pada mereka agar masalah yang sama tidak terulang kembali di masa mendatang.
Jika kamu berhenti bertengkar karena perbedaan pendapat, dan kamu justru menahan amarahmu, ini dapat menyebabkan kelelahan emosional, frustrasi, dan kurangnya keterikatan antar pasangan. Perhatikan bagaimana perasaan kamu dan jangan mengabaikannya. Jika kamu kesal, maka jujurlah dan beri tahu pasangan kamu.
- Kamu tidak lagi mengenal orang yang dibenci atau orang yang akrab dengan pasangan kamu
Kita menghabiskan sebagian besar waktu terjaga kita di tempat kerja, jadi tidak heran jika saat sampai di rumah, rasa frustrasi dan lelah masih menempel pada diri kita. Pasangan yang harmonis, umumnya banyak berbagi cerita tentang tempat kerja mereka. Jika kamu tidak tahu menahu tentang kondisi tempat kerja pasangan, ini adalah tanda bahwa kamu dan pasangan memiliki masalah komunikasi.
- Kamu tidak lagi merasa bahagia ketika berbagi kabar baik dengan pasangan
Bayangkan… ketika kamu mendapat berita luar biasa, siapa orang pertama yang ingin kamu telepon atau kamu kabari? Jika orang pertama ini bukan pasangan kamu, berarti kamu dan pasangan secara emosional sudah terpisah. Coba kamu pikirkan tentang akar masalahnya. Apakah kamu berhenti berbagi berita penting dengan pasangan karena reaksi mereka yang tidak sesuai dengan harapanmu? Atau kalian hanya kurangnya komunikasi? Apa pun itu, kamu perlu mencoba membangun kembali koneksi itu jika masih ingin mempertahankan hubungan.
- Keheningan di antara kalian tidak lagi terasa nyaman
Ingatkah saat-saat ketika hanya berada di dekat pasangan, tanpa melakukan apa-apa, kamu merasa sudah bahagia? Idealnya, nyaman dalam keheningan ini tidak pernah berhenti. Pasangan harus merasa nyaman di dekat satu sama lain meskipun mereka sibuk melakukan hal yang terpisah.
Mulailah perlahan dengan melakukan kegiatan bersama-sama, meskipun hanya satu hal sekali dalam seminggu. Kalian menonton film, atau bahkan memasak bersama.
- Kamu kerap menghindari kontak mata dengan pasangan
Kontak mata memaksa kita untuk terlibat dengan orang lain, terutama jika menyangkut tentang hubungan romantis. Jika kamu menghindari tatapannya, itu berarti kamu tidak ingin berbicara atau mendengarkan dia. Menghindari kontak mata juga berarti kamu menutup diri pasangan.
Baca Juga :
8 Ide Konsep Couple Photoshoot
5 Tanda Kamu Terjebak Toxic Relationship
Kenali Toxic Positivity yang Buruk Bagi Kesehatan Mentalmu
Facebook Comments