Mungkin kamu merasa tahu apa itu cinta. Tetapi, apa kamu tahu apa yang terjadi pada tubuhmu ketika kamu jatuh cinta? Jatuh cinta memang gila. Perutmu rasanya berputar-putar tapi dengan cara menyenangkan. Kamu terobsesi dan tak bisa berhenti memikirkannya. Kini, sebuah studi tentang otak manusia yang jatuh cinta menemukan bahwa ada 5 tahapan cinta yang dihadapi setiap manusia yang jatuh cinta pada seseorang. Apa saja?
Fase Kupu-kupu
Ini adalah bagian yang rasanya terindah dari jatuh cinta. Seperti ada kupu-kupu yang bertebangan di perutmu. Ketika kamu merasakannya sendirian, tentu ini bisa jadi kasus yang buruk. Tetapi, jika kamu dan dia sama-sama merasakan tergila-gila, rasanya akan sangat menakjubkan. Kamu tak bisa tidur, tak bisa berkonsentrasi, dan merasa bahwa hal terpenting di dunia ini adalah bertemu dengannya lagi. Tahapan cinta ini adalah fase mabuk kepayang.
Fase Membangun
Setelah fase tergila-gila usai, perasaanmu akan sedikit tenang. Berdasarkan studi, ini adalah fase dimana neurokimia dileluarkan dari otak yang meningkatkan volume detak jantung. Bahkan, menurut para ilmuwan, dampak dari perasaan pada tahapan cinta ini mirip dengan persaan kala mengkonsumsi obat-obatan terlarang tipe A. kamu mengalami apa yang dinamakan “keresahan bahagia.” Tidur adalah hal yang sulit. Fase bulan madu mungkin telah berakhir, tetapi perasaan kamu belum benar-benar tenang.
Fase Asimilasi
Alamiahnya, kamu akan sampai pada suatu titik dimana kamu seperti meragukan apa yang terjadi. Pada tahapan cinta asimilasi, kamu akan menanyakan jika kamu baik-baik saja. Apakah ini yang benar-benar kamu inginkan? Apakah kamu bisa melihat dirimu menjalani hubungan ini untuk jangka panjang? Apakah ini lebih serius dari yang kamu duga? Saat ini, kamu mulai dengan rasional berpikir-pikir apa yang terbaik bagi dirimu dan masa depanmu, meskipun belum sepenuhnya lepas dari sihir cinta.
Fase Kejujuran
Berdasarkan studi, tahapan cinta ini terkait dengan konsep bagaimana kita menunjukkan wajah-wajah terbaik kita. ika dulu, bagai sosial media, kita meng-edit hidup dan diri kita sedemikian rupa sehingga kita menampilkan seolah kita cantik dan bahagia, kini pada tahapan ini, waktunya menjadi jujur bahwa setiap hubungan memiliki pahit dan manisnya. Di sinilah kamu mulai saling mengakui, pada dirimu sendiri, di antara kamu dan dia, dan bahkan pada orang lain, bahwa ada naik turun dalam hubunganmu, bahwa mungkin dirimu tak seperti yang dikiranya.
Menurut studi, pada tahapan cinta ini, 15 persen orang mengalami rasa ragu dan meningkatnya perasaan rapuh ketika mereka harus jujur tentang diri mereka.
Fase Stabilitas
Setelah naik turun dan pertanyaan tentang masa depan, tahapan berikutnya adalah stabilitas. Ini adalah dimana ketika semuanya menjadi pas dan kamu merasa aman. Sebuah hormon yang dinamai vasopressin bersikulasi di tubuhmu dan menciptakan perasaan keterikatan yang kuat. Kamu dan dia akan sangat bahagia pada tahapan ini, meskipun intensitas awalnya telah pudar. Ini adalah perasaan yang membuat hubungan awet.
Facebook Comments