Terkadang anak-anak mengajukan pertanyaan yang membuat kamu bertanya-tanya apakah harus tertawa atau menangis dengan pertanyaan itu. Sebab, memang pertanyaan anak cenderung aneh-aneh dan membuatmu bingung cara menjawabnya.
Tetapi, kamu perlu tahu bahwa bagi anak, pertanyaan itu sangat penting untuk dicari jawabannya. Anak-anak tidak ingin diabaikan, dibohongi, atau ditertawakan karena kepolosannya. Jadi, jangan mengabaikan pertanyaan mereka dan jawablah dengan bijak.
Berikut beberapa contoh pertanyaan aneh dari anak-anak dan cara yang tepat untuk menjawabnya:
- “Bagaimana aku bisa ada di dunia ini? Bagaimana aku tercipta?”
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu perlu jujurlah, tetapi jangan terlalu detail.
Beri tahu anak kamu, bahwa ketika ada dua orang saling mencintai, mereka berciuman dan berpelukan. Ayah memberi ibu selnya. Sel ayah bergabung dengan sel ibu, dan bayi mulai tumbuh di perut ibu.
Awalnya bayi ini sangat kecil dan berenang seperti ikan di dalam tubuh ibu. Dia akan semakin besar, dan suatu hari nanti tidak ada ruang tersisa di dalam perut ibu, sehingga dia lahir ke dunia ini.
- “Mengapa anak laki-laki dan perempuan bentuknya beda? Mengapa perempuan tidak punya penis?”
Jika anakmu bertanya tentang perbedaan perempuan dan laki-laki terkait alat kelamin, cobalah untuk memberi tahu mereka tentang hal ini tanpa rasa canggung. Ingat, anak itu masih polos dan keingintahuan mereka tentang alat kelamin adalah hal yang alami.
Jawablah pada anak bahwa perbedaan antara laki-laki dan perempuan harus ada supaya mereka bisa melahirkan anak. Laki-laki memiliki penis dan dua buah zakar. Perempuan memiliki vagina dan rahim yang akan menjadi karung khusus untuk bayi pada masa depan. Anak laki-laki dan perempuan akan tumbuh besar, saling jatuh cinta, dan ingin punya anak. Mereka akan bersatu seperti potongan puzzle. Setelah itu, barulah akan lahir seorang anak baru.
- “Ibu, saat aku besar nanti, aku mau menikahimu”
Jangan panik, hampir semua anak akan mulai menanyakan pertanyaan ini ketika mereka pertama kali merasa tertarik pada lawan jenis, termasuk pada kamu yang selalu merawatnya dan menemaninya.
Jika dia bertanya seperti ini, jawablah dengan mengatakan “tidak” tetapi dengan cara yang lembut.
Selanjutnya, jelaskan pada dia bahwa semua anggota keluarga memiliki perannya masing-masing yang tidak bisa tergantikan. Dia tidak bisa menjadi suamimu, begitu juga ayah tidak bisa menjadi kakek, dan kakak tidak bisa menikahi ayah, dan seterusnya.
Jelaskan juga bahwa saat dia dewasa, ibu sudah tua. Kamu bisa masih mencintai ibu, tetapi kamu akan ingin menikahi orang lain yang lebih muda dan lebih cantik. Kamu dan dia akan saling mencintai dan punya anak sendiri.
- “Ibu, kenapa wanita itu gemuk sekali?”
Jika anak bertanya seperti ini di tempat umum, jangan abaikan dia atau membuat gerakan agresif dengan menutup mulutnya maupun menyeretnya keluar dari tempat publik.
Tanggapilah pertanyaan anak kamu dengan penjelasan bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Orang bisa tinggi, pendek, gemuk, dan kurus. Terkadang orang juga bisa terlihat berbeda karena sakit.
Katakan pada anak kamu bahwa ketika dia membicarakan tentang perbedaan itu, maka orang yang mendengarnya bisa sakit hati. Karena itu, dia tidak boleh menunjukkan jari ke arah orang tersebut dan tidak boleh menyebutkan perbedaannya.
- “Ibu lebih cinta siapa? Aku atau kakak?”
Saudara kandung atau kakak beradik memang selalu bersaing untuk mendapatkan cinta orang tua mereka. Tapi, hal penting yang harus kamu ingat adalah kamu tidak boleh menggunakan satu anak sebagai contoh untuk anakmu yang lain. Hal ini bisa membuat mereka berpikir bahwa kamu pilih kasih.
Jelaskan pada anak kamu bahwa dia dan kakaknya berbeda, dan cinta ayah dan ibu untuk mereka semua diekspresikan dengan cara yang berbeda. Katakan bahwa rasa cintamu kepada mereka sama rata, seperti halnya cinta mereka pada ayah dan ibu.
Baca Juga :
4 Tips Mengasuh Anak Agar Hidup Lebih Mudah dan Bahagia
<strong>Tanda-Tanda Anxiety Pada Anak dan Cara Mengatasinya</strong>
<strong>Pemilihan Jenis Kelamin: Cara Mengandung Anak Perempuan Atau Laki-Laki</strong>
Facebook Comments