Setelah mengirimkan surat lamaran kerja, kadangkala kamu akan mendapat tahapan screening awal berupa wawancara via telepon. Walaupun proses ini singkat dan sederhana, tapi bisa jadi membuatmu benar-benar panik. Pasalnya, beberapa menit yang kamu jalani dalam bentuk wawancara via panggilan telpon atau Skype itu bisa jadi penentumu.
Banyak dari kita yang masih tak akrab dengan konsep wawancata telepon dan karena itulah melakukan kesalahan-kesalahan fatal. Ini lima kesalahan yang paling umum serta cara menjauhinya.
1. Kamu mengoceh tidak karuan
Sebenarnya proses wawancara telepon sangatlah sederhana. Para perekrut hanya ingin mendengarkan ulasan dasar pengalamanmu dan mengapa relvan dengan pekerjaan yang tengah kamu lamar. Yang harus kamu lakukan hanyalah menyiapkan sebuah ringkasan progresi karirmu selama 3-5 menit, serta apa yang membuatmu ingin melamar pekerjaan ini. Kamu tak perlu memberikan penjelasan untuk setiap tugas yang kamu kerjakan pada setiap pekerjaan, hanya soroti saja proyek, tugas, dan prestasi yang berkait dengan peranmu.
2. Kamu tidak menunjukkan antusiasmemu
Kalau kamu benar-benar menginginkan sebauh pekerjaan, antusiasmemu haruslah taampak jelas selama percakapan. Seorang rekruter memiliki kemampuan ahli dalam membaca orang, dan mereka telah berbincang dengan banyak orang. Akan sangat terlihat jika kamu hanya sekedar coba-coba melamar atau jika kamu benar-benar bersemangat untuk emndapatkan perkerjaan tersebut.
3. Kamu tidak memamerkan kualifikasi-kualifikasimu
Banyak resume yang menjadikan pembacanya berkesimpulan bahwa kandidat tersebut benar-benar bisa mengerjakan pekerjaan yang sedang dia lamar. Para perekrut tahu apa yang mereka cari, dan mereka hanya akan menghabiskan waktu untuk berbicara dengan orang-orang yang mereka rasa akan cocok.Tapi terkadang, pelamar membuat resume yang sangat bagus namun ketika wawancara telepon dilakukan, percakapan terasa datar. Hal ini wajar terjadi karena banyak yang memang pemalu atau tidak bisa mengekspresikan diri lewat telepon, tapi jika kamu tidak menyoroti pengalaman relevan dengan kerjamu, maka kamu akan rugi. Bahkan walaupun topik itu tak sedang dibawa, carilah cara untuk menggarisbawahi kualifikasimu.
4. Kamu meang tidak berkualifikasi
Tapi di sisi lain, kadang seorang rekruter juga mengubah pikirannya setelah berbincang dengan sang pelamar kerja di telepon dengan alasan yang jelas. Bisa jadi, ketika proses seleksi berkas dilakukan, seorang kandidat nampak menonjol dan cocok untuk peran yang tengah dilamarnya. Namun setelah proses wawancara telepon dimulai, sang perekrut sadar bahwa ia bukan orang yang dicarinya. Jika ini terjadi padamu, jangan patah hati. Beberapa pekerjaan memang tak cocok dengan diri kita. Selama kamu telah meriset perusahaan dan mencocokkan kualikasimu, artinya kamu telah melakukan apaapun yang kamu bisa.
5. Kamu membuat wawancara itu aneh
Para perekrut umumnya memiliki kepribadian yang gampang didekati dan menyenangkan, jadi sanga mudah untuk merasa nyaman ketika kamu berbicara dengan mereka. Tapi, jangan terjebak. Penting untuk menjadi dirimu dan menunjukkan kepribadianmu. Tapi ada batasan antara menjadi dirimu sendiri dan bertingkah kelewatan. Selalu ingat bahwa kamu melamar kerja, sehingga jaga sikapmu untuk selalu profesional.
Facebook Comments