Meski hidup di dunia modern, masih banyak budaya masyarakat yang sebenarnya sudah tidak relate lagi dengan kehidupan di dunia modern. Namun, meski sudah tidak sejalan dengan perkembangan zaman, budaya-budaya yang termasuk toxic itu masih membebani orang-orang, mungkin kamu termasuk di dalamnya.

Untuk itu, kenali beberapa budaya toxic masyarakat yang tak perlu kamu ikuti berikut ini:

  1. Masa Muda

Tahun-tahun awal kehidupan memang menjadi saat penting di mana kita tumbuh dewasa, belajar tentang banyak hal baru, dan mencari jati diri kita. Tapi, masih banyak masyarakat yang mendorong pemikiran bahwa hidup kamu tidak akan pernah lebih menarik lagi di masa tua, bahwa kamu tidak boleh menyia-nyiakan masa muda, dsb.

Padahal, sebenarnya kehidupan terus berjalan setelah usia tiga puluhan, empat puluhan, dan bahkan lebih jauh lagi. Sebuah penelitian justru menunjukkan bahwa orang-orang mendapati tahun-tahun terakhir mereka lebih bahagia dan sejahtera. Berdasarkan penelitian, orang berusia 65 hingga 74 tahun justru lebih banyak bersenang-senang daripada kelompok usia lainnya.

  1. Teman Sejati

Tentu saja, setiap orang ingin memiliki teman sejati yang akan selalu setia dalam suka dan duka. Tapi, teman sejati bukan berarti kamu harus mendukung teman kamu dalam segala aspek kehidupan, termasuk kesalahan mereka. Ketika seorang teman melakukan sesuatu yang buruk, kamu selalu berhak untuk menegur atau menolaknya.  

Misalnya, jika teman kamu selingkuh lalu dia memintamu berbohong untuknya, kamu boleh menolak. Meski dia mengatakan, “Kita kan teman? Kamu akan melindungiku kan?”, adalah hal benar jika kamu teguh pada kebenaran.

  1. Obsesi dengan hubungan asmara

Masyarakat dan media sosial dunia modern mendorong orang-orang untuk menjalin hubungan dan tidak boleh sendirian alias melajang. Mereka menyukai film romantis, suka pergi kencan, dan suka mendengar cerita-cerita lucu tentang kekasih masing-masing. Masyarakat cenderung tidak suka melajang dan merasa kesepian. 

Nah, obsesi ini telah mendorong gagasan bahwa menjadi lajang atau hidup sendirian merupakan sebuah kesalahan atau kegagalan dalam hidup. Padahal sebenarnya tidak. Lagi pula, satu-satunya orang yang akan bersama kamu sampai akhir hayat kamu hanyalah diri kamu sendiri, bukan?

  1. Hidup ala influencer

Selebriti dan para influencer selalu menampilkan kehidupan mereka dengan cara yang paling baik, paling indah, dan paling sempurna. Mereka memamerkan liburan, memamerkan makanan enak, memamerkan quality time dengan keluarga yang harmonis, dan sebagainya. 

Tapi dalam hati, kamu pasti tahu bahwa itu semua hanyalah pencitraan saja. Instagram dan media sosial lain hanya menunjukkan kepada kita tentang momen paling indah yang ingin dipamerkan orang. Tapi tanpa sadar, kita jadi ingin memiliki apa yang mereka miliki, dan mencoba menyesuaikan gaya hidup kita seperti mereka.

Dalam praktiknya, kita justru menjadi frustrasi dan sedih karena merasa hidup kita jauh dari kehidupan sempurna. Kehidupan jauh lebih luas dan jauh lebih berharga daripada sekedar unggahan media sosial. Kamu harus sadari hal itu.

  1. Positif Thinking

Meskipun berpikir positif memang baik untuk kesehatan mental, tapi hidup ini bukan tentang “positive vibes only”. Tidak ada gunanya berpura-pura baik saja, ketika kamu tidak baik-baik saja. Komentar-komentar seperti, “Kebahagiaan itu pilihan, kamu sendiri yang memilih untuk tidak bahagia”, adalah sebuah ungkapan toxic yang membuat kamu merasa buruk tentang dirimu sendiri. 

Toxic positivity yang seperti akan menangkal emosi manusia dan menampilkan sisi baik atau sisi ceria saja. Padahal, di sisi lain, mengalami emosi negatif juga diperlukan dalam kehidupan. Karena, emosi negatif adalah pengalaman berharga yang akan mengajarkan kamu tentang bagaimana menghadapi rintangan sulit atau cobaan dalam hidup. 

Kamu boleh galau, kamu boleh merasa marah, kamu boleh merasakan emosi apa pun yang ada di dalam diri kamu. Tidak perlu berpura-pura hanya untuk menyenangkan orang lain.

Baca Juga :

6 Jenis Orang Toxic dan Cara Menghadapinya

4 Cara Bebaskan Diri dari Toxic Parents

5 Alasan Mengapa Kamu Harus Menyingkirkan Orang Toxic dari Hidup Kamu, Tak Terkecuali Keluarga

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

15 Tips Bermanfaat untuk Pengembangan Kepribadian pada Anak

Perkembangan kepribadian pada anak dipengaruhi oleh berbagai faktor