Semua orang pasti pernah mengalami momen di mana ia mendapati seorang anak kecil berteriak-teriak atau menangis dengan keras dan tak terkendali. Tentu saja anak kecil adalah manusia paling menggemaskan di dunia ini, tapi hal itu tidak lagi berlaku saat mereka mulai berteriak-teriak, merengek dan menangis dengan sangat keras.
Meski sangat mengganggu dan menyebalkan, tapi sebenarnya selalu ada alasan di balik tingkah anak yang berteriak. Alasan paling umum adalah karena berteriak merupakan cara anak mengomunikasikan emosi mereka.
Bagi kamu para orang tua, demi mempelajari cara mengatasi perilaku anak yang berteriak-teriak, kamu perlu tahu dulu tentang berbagai kemungkinan alasan mengapa anak kamu berteriak-teriak :
- Anak kamu sedang mencari perhatian
Anak bisa jadi berteriak dan mengamuk karena mereka sedang mencari perhatian. Ketika anak-anak menginginkan perhatian penuh dari kamu, mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan perhatian kamu. Setelah mereka mendapatkan perhatian, mereka belajar bahwa berteriak adalah cara yang sangat efektif untuk mencuri perhatian kamu.
Cara Menangani Anak:
Pelajari kapan kamu harus mengabaikan perilaku ini. Mengabaikan anak yang berteriak-teriak, merengek, atau menangis untuk mencari perhatian, adalah cara yang paling berguna untuk mengurangi kemungkinan anak kamu melakukannya lagi.
- Anak kamu sedang menguji kekuatan suaranya
Puncak teriakan anak-anak terjadi antara usia 18 bulan dan 2 tahun. Anak cenderung menguji seberapa keras mereka bisa berteriak karena itu adalah sesuatu yang baru mereka pelajari. Bagi mereka, teriakan adalah kekuatan baru yang mampu menghentikan semua orang di sekitar dan membuatnya diperhatikan banyak orang.
Cara Menangani Anak :
Ajak anak kamu untuk bermain game. Jika kamu berada di tempat yang sunyi, seperti di rumah kamu, misalnya, maka cobalah untuk beradu teriakan dengan anak kamu. Setelah itu, kamu bisa ubah game-nya menjadi game berbisik. Lihat siapa yang bisa berbisik paling pelan di antara kalian.
- Anak kamu sedang mencoba berkomunikasi dengan kamu
Ketika anak kamu masih belajar berkomunikasi dan kamu tidak dapat memahami apa yang mereka inginkan, mereka akan berteriak. Itulah satu-satunya cara untuk membuat orang tua mengerti bahwa ada sesuatu yang salah, atau setidaknya membuat orang tua menebak-nebak sampai menemukan apa yang diinginkan anak.
Cara Menangani Anak:
Berilah perhatian positif untuk anak kamu. Jika anak kamu berteriak, coba gendong dia, tepuk lembut punggungnya dan berbicaralah dengan lembut untuk menanyakan apa yang ia inginkan dan tenangkan anak kamu.
- Anak mengekspresikan kemarahan, kelelahan, atau kelaparan dengan berteriak
Alasan lain untuk menjerit atau berteriak dengan melengking bisa jadi karena anak kamu merasa lapar, merasa lelah, atau merasa marah. Ketika anak kamu tidak bisa mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, merek pun akan mulai berteriak.
Anak masih sangat muda dan tidak tahu bagaimana cara menghadapi rasa frustrasi atau bagaimana cara mengendalikan kesabaran. Semua itu adalah keterampilan yang hanya dapat dipelajari saat mereka sudah cukup usia.
Cara Menghadapi Anak :
Kamu harus tetap tenang. Membalas teriakan mereka dengan teriakan kamu, bukanlah solusi yang baik karena itu hanya akan memperburuk keadaan. Alih-alih berteriak dan memarahi anak, sebaiknya kamu tunjukkan perilaku yang lebih tenang dan ajari mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan lebih baik dan lebih tenang.
- Anak kamu merasa tidak nyaman atau cemas
Alasan lain mengapa seorang anak berperilaku tidak pantas dengan berteriak-teriak adalah karena mereka merasa tidak nyaman atau cemas dalam situasi tertentu, atau ketika mereka sadar bahwa mereka sedang berada di lingkungan baru yang asing.
Bisa jadi tempat asing ini sangat, penuh dengan orang asing, atau mungkin anak kamu sadar bahwa mereka jauh dari rumah, sehingga tidak ada mainan favorit di sekitar mereka. Inilah alasan mengapa kita sering mendengar anak-anak menangis dan berteriak-teriak di tempat yang ramai seperti restoran, pesawat, kereta dan tempat lainnya.
Cara Menghadapi Anak :
Alihkan perhatian anak kamu, bagaimanapun caranya. Tawarkan sesuatu untuk menggantikan apa pun yang mereka inginkan namun tidak dapat mereka miliki, atau tawarkan aktivitas baru seperti menyanyikan lagu, menonton kartun, menggambar, dll.
Baca Juga :
6 Tanda Pelecehan Emosional dalam Hubungan Asmara
Dia Tidak Perna Menganggap Kamu Ada. Masih Maukah Kamu Bertahan?
Facebook Comments