Bukan rahasia lagi bahwa hidup sebagai orangtua yang sehari-harinya merawat anak merupakan tantangan yang besar. Kamu harus kreatif jika berhadapan dengan anak-anak dari segala usia, entah itu balita, anak TK, SD, sampai anak yang sudah dewasa.
Meskipun sulit, bukan berarti kamu tidak bisa. Ada beberapa tips yang bisa kamu coba agar mengasuh anak jadi lebih mudah, sehingga hidupmu pun lebih bahagia.
- Jangan mengancam anak. Buatlah perintahmu terdengar seperti permainan yang menyenangkan.
Coba bayangkan peristiwa ketika kamu harus pergi ke suatu tempat mengendarai mobil bersama keluarga dengan membawa anak, tetapi sang anak justru menolak untuk masuk mobil. Ketika hal itu terjadi, kebanyakan orangtua akan tersulit emosi, mengamuk, dan mulai mengancam anak. Misalnya, orangtua mengatakan, “Jika tidak masuk mobil sekarang, ibu tidak akan membelikan kamu mainan lagi.”
Jika kamu juga melontarkan kata-kata seperti itu, hentikan aksi kamu. Karena, anak justru akan sebal dan semakin tidak mau menuruti perintahmu. Sebagai gantinya, ubah ancaman tersebut menjadi permainan. Misal, ajak anak kamu untuk berlomba, siapa yang bisa memasuki mobil paling cepat. Dengan membuat perlombaan ini, anak akan semangat dan terpicu untuk menang, sehingga ia akan naik mobil dengan perasaan positif.
- Buat tanda zona bahaya
Kamu tidak ingin anak kamu berlarian di dapur saat kamu memasak, bukan? Atau kamu ingin menjauhkan anak kamu jauh dari jangkauan benda berbahaya seperti pisau?
Jika ingin anak menurut untuk tidak pergi ke dapur saat kamu memasak, atau tidak pergi ke dapur untuk mengambil benda berbahaya, buatlah aturan seperti game. Kamu bisa gunakan selotip untuk menandai bagian ruangan tertentu sebagai “area terlarang” atau “area berbahaya”.
Buatlah cerita tentang betapa bahayanya ruangan itu dan paparkan alasan mengapa anak kamu tidak boleh ke sana. Dengan sedikit kemampuan mendongeng dan kreativitas, kamu bisa membuat anak menurut tanpa harus marah-marah. Jika caramu menyampaikan “area terlarang” kreatif dan menyenangkan, anak akan menghargainya dan tidak akan masuk ke area itu. Terlebih, kamu sudah memberi tanda selotip atau papan bahaya.
- Buat suara lucu saat anak jatuh, sehingga mereka akan tertawa, bukan malah menangis.
Untuk anak berumur di bawah tiga tahun, belajar berjalan merupakan aktivitas fisik yang beresiko sehingga mereka akan sering terjatuh. Meski begitu,kamu tidak perlu berlebihan ketika mereka terjatuh. Dengan begitu, anak juga tidak akan menangis atau berpikir bahwa jatuh adalah sesuatu yang berbahaya.
Ketika anak jatuh, kamu tidak boleh panik. Sebaiknya,, kamu membuat suara lucu agar anak tertawa. Atau, kamu bisa mengalihkan perhatian dengan candaan tertentu untuk membuat anak yakin bahwa jatuh itu normal, wajar, dan tidak masalah. Dengan cara ini, anak tidak akan takut jatuh dan akan berusaha untuk terus belajar jalan dengan senang.
- Gunakan trik “Harta Karun” agar anak mau membereskan mainannya sendiri
Frustrasi karena mainan anak selalu berantakan dan tidak dirapikan usai dipakai?
Coba pakai trik “harta karun” agar anak mau membereskan mainannya sendiri. Caranya, buatlah cerita menarik tentang harga karun yang kamu siapkan di tempat tersembunyi yang hanya akan terlihat ketika semua mainan anak kamu tertata rapi.
Tidak perlu muluk-muluk membuat harta karun besar, cukup beri tiket “snack”, tiket “dessert”, atau uang untuk jajan, misalnya Rp 10.000 atau Rp 5.000. Dengan cara ini, anak akan termotivasi mencari harta karun. Ia akan membereskan mainan dengan semangat. Kamu pun tidak perlu capek lagi membersihkan mainan mereka yang berantakan.
Baca Juga :
<strong>Tanda-Tanda Anxiety Pada Anak dan Cara Mengatasinya</strong>
<strong>Pemilihan Jenis Kelamin: Cara Mengandung Anak Perempuan Atau Laki-Laki</strong>
Kewalahan Karena Anak Sering Bertengkar? Coba Simak 5 Tips Berikut Ini
Facebook Comments