Hubungan rebound ditandai dengan kesedihan, patah hati, penderitaan emosional, dan penyesalan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali masalah yang menyertai hubungan semacam itu dan mengambil kembali kendali atas hidup Anda.
- Menghindari Penyembuhan
Rebound relationship bisa menjadi sumber trauma dan kesedihan yang tak terobati. Seorang individu yang telah keluar dari suatu hubungan terluka, terkejut, dan terpengaruh secara negatif oleh pengalaman ini. Tidak menyelesaikan konflik batin Anda, mengabaikan masalah Anda yang lebih dalam, dan tidak memperbaiki titik perilaku Anda pada hubungan lain yang gagal (hubungan dengan diri Anda sendiri), membuat hati Anda lebih rentan dan terluka.
Mengalihkan perhatian Anda dari rasa sakit tidak akan membuat Anda sembuh dan tumbuh. Itu hanya akan menambah rasa sakit dan beban emosional Anda karena Anda cenderung mengulangi siklus sakit hati dengan menyakiti perasaan orang lain.
- Membuat Anda Mengabaikan ‘Red Flag’
Menghindari proses penyembuhan membutakan Anda dari melihat kesalahan dan kemungkinan tanda bahaya pada orang lain. Kesabaran bukanlah kebajikan dalam hal membentuk koneksi berdasarkan rebound. Orang-orang yang menemukan diri mereka dalam hubungan rebound biasanya merasa hubungan mereka telah berkembang dengan cepat dalam waktu singkat. Idealnya, membangun fondasi hubungan yang sehat dan mengenal seseorang membutuhkan waktu dan usaha; terburu-buru proses ini hanya akan menyebabkan patah hati.
- Belum siap
Sulit untuk melupakan dan move on dari seseorang yang pernah Anda pegang erat di hati Anda. Waktu, tenaga, dan energi yang Anda investasikan membuat Anda tetap terikat pada hubungan tersebut. Rebound biasanya tidak berkembang menjadi hubungan yang bahagia karena Anda masih memikirkan dan mengenang mantan Anda.
Meluangkan waktu untuk introspeksi setelah kejadian negatif seperti putus cinta sangat penting. Refleksi batin membantu Anda memahami harapan apa yang Anda harapkan tua dari diri Anda sendiri, bagaimana Anda berencana untuk menjalani proses penyembuhan, dan apakah Anda siap untuk membuat komitmen cinta yang lain.
Berikut adalah beberapa tanda bahwa Anda masih dalam proses penyembuhan dan belum siap untuk cinta:
- Anda memiliki harapan mantan pasangan Anda kembali dengan Anda.
- Dorongan untuk berbicara dengan mereka atau mencari mereka di media sosial tetap ada.
- Anda menggunakan koneksi cinta sebagai mekanisme untuk mengatasi kesepian.
- Anda berjuang untuk mengartikulasikan tujuan Anda berada dalam suatu hubungan.
- Konsep hubungan kabur; Anda tergila-gila dengan minat rendah dan tidak memiliki dasar yang sama.
- Peluang Sukses Rendah
Kemungkinan hubungan rebound berhasil langka, meskipun berbeda secara individual. Hubungan rebound biasanya berakhir dalam hitungan beberapa bulan, biasanya karena alasan berikut:
- Anda satu inci lebih dekat untuk menyebabkan lebih banyak kerusakan pada jantung Anda.
- Motivasi di balik hubungan rebound bisa jadi adalah kebencian.
- Itu hanya pengalih perhatian dari hubungan terakhir Anda atau patah hati.
- Ini adalah ilusi atas nama sensasi.
Ada beberapa alasan mengapa Anda tidak boleh menjalin hubungan rebound. Namun, beberapa orang menemukan pelipur lara di pelukan kekasih baru sambil melupakan hubungan masa lalu. Baca terus untuk memahami bagaimana hubungan semacam itu dapat membantu Anda melanjutkan hidup untuk selamanya.
Baca Juga :
13 Cara Mengatasi Anxiety Agar Tetap Tenang
Rambut Keriting Kamu Sering Kusut? Segera Atasi Dengan Cara Ini Untuk Menghindari Rambut Kusut Kamu
Wah, Inilah Makanan yang Tidak Boleh Kamu Konsumsi Saat Makan Siang
Facebook Comments