Setiap beberapa bulan sekali, selalu saja ada ahli kesehatan yang mengungkap keajaiban superfood yang selalu dianggap sebagai makanan terbaik. Segera, industri mulai mengkapitalisasi makanan-makanan tersebut, menjadikannya snack, minuman sehat, dan berbagai label lainnya yang diproduksi secara massal, membuat unsur sehatnya menjadi dipertanyakan. Beberapa superfood di bawah ini juga sering digaung-gaungkan sebagai makanan yang wajib kita konsumsi untuk mempertahankan kesehatan, tetapi apakah benar-benar sehat?

Anggur Merah

Minuman anggur merah atau red wine dengan berbagai tipe dinyatakan sebagai salah satu superfood karena mengandung antioksidan resveratrol. Antioksidan ini kabarnya bisa meningkatkan tingkat HDL atau kolesterol baik di dalam darah. Akhirnya, fungsi pembuluh darah bisa meningkat, dan menurunkan resiko penyakit-penyakit kardiovaskuler. Tetapi, minum wine atau jenis alkohol lain secara berlebih juga jelas tidak sehat. Akibatnya adalah inflamasi, keracunan hati, dan bahkan penyakit jantung.

Lalu, bagaimana dengan manfaat kesehatannya? Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari resveratrol yang terkandung di dalam anggur merah, kamu harus minum hingga 1.000 gelas setiap harinya, yang jelas bukan jumlah yang aman untuk eksehatanmu. Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa orang-orang yang minum red wine setiap hari dan mendapatkan kandungan antioksidan dan manfaat kesehatan lain ternyata memang sadar kesehatan dan mengiringinya dengan olahraga dan mengkonsumsi makanan sehat. Superfood? Rasanya terlalu dibesar-besarkan.

Cuka Apel

Kaya polifenol dan nutrisi-nutrisi lain, cuka apel telah lama digunakan untuk tujuan medis. Masalahnya, tidak cukup banyak sains yang mendukung klaim kesehatannya. Riset menunjukkan bahwa selama 2.000 tahun, cuka apel biasa dipakai untuk memberi rasa dan mengawetkan makanan, menyembuhkan luka, melawan infeksi, dan menangani diabetes. Salah satu riset menunjukkan bahwa cuka apel bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan studi lain menemukan kemampuannya mengosongkan perut, menjaga level insulin tetap sehat. Studi terbaru juga menunjukkan bahwa cuka apel bisa menjaga berat badan, BMI, lingkar pinggang, dan level trigliserid tetap rendah.

Jadi, mungkin bisa dibilang cuka apel benar-benar superfood. Sayangnya, kebanyakan cuka yang kamu temukan di toko-toko berkualitas buruk, dengan bahan aktif yang sudah mati. Pilihlah yang dipasteurisasi secara organik, mentah dan konvensional untuk manfaat terbaik.

Kombucha

Selama ribuan tahun, kombucha telah digunakan untuk konsumsi dan diagungkan sebagai superfood. Selain berbagai zat gizi, kombucha juga mengandung probiotik. Meski demikian, sangat sedikit bukti saintifik yang tersedia untuk memvalidasi dampak menguntungkan dari kombucha.  Bahkan, ada tinjauan yang mendokumentasikan resiko kombucha. Karena tidak ada proses terstandarisasi dalam membuat kombucha, fermentasi dengan strain bakteri yang salah bisa berujung pada keracunan makanan. Fermentasi bisa pula menghasilkan formasi asam berlebih. Selain itu, bakteri yang buruk bisa menyebabkan nausea, munta-mutah, dan reaksi alergi lainnya. Jadi, kamu pun harus berhati-hati dalam mengkonsumsinya.

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Diet Kaldu Tulang: Apakah Baik untuk Menurunkan Berat Badan?

Kaldu tulang ditemukan hampir di setiap masakan di