Apakah kamu pernah merasa dirimu lebih lambat dari teman-teman lainnya saat mempelajari sesuatu? Tidak melulu masalah akademik di sekolah, tetapi juga pembelajaran lainnya, seperti les musik, les bahasa, atau bahkan les memasak.

Ternyata ada beberapa alasan yang bisa menjadi penyebab mengapa kamu cenderung lambat dalam mempelajari sesuatu. Penasaran apa saja alasannya? Yuk, simak daftar berikut.

  1. Kurang fokus

Fokus adalah kunci untuk belajar. Jika kamu tidak memberikan perhatian penuh pada apa yang kamu coba pelajari, tentu saja kamu akan kesulitan dalam belajar. Saat kesulitan, kamu pun jadi lamban. 

Jadi, jangan menyimpulkan bahwa kamu tidak bisa atau bahwa kamu sangat lambat. Tapi pikirkanlah sesuatu yang mengganggu fokusmu dalam belajar, karena bisa jadi itulah alasannya. 

Ketika kamu sudah menemukan alasan yang membuat kamu kurang fokus, maka kamu dapat menyingkirkannya dan mencoba untuk lebih fokus. Dengan begitu, kamu akan terkejut pada seberapa cepat kamu dapat menyerap pengetahuan dan keterampilan baru. 

Ketahuilah, setiap orang itu unik dan memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Ada orang yang lebih mudah fokus di lingkungan yang tenang, ada orang yang justru lebih mudah fokus saat belajar bersama banyak teman, dan sebagainya. 

  1. Pola pikir dan keyakinan

Psikolog terkenal yaitu Carol Dweck menjelaskan, sikap kita berpengaruh terhadap pertumbuhan kita.

Orang-orang dengan mindset yang “sempit” yakin bahwa bakat dan kemampuan adalah suatu hal yang sudah dimiliki sejak lahir dan hal itu sudah tak dapat diubah. Inilah yang membuat orang terhambat untuk belajar.

Sementara itu, orang-orang dengan mindset yang terbuka, memiliki keyakinan bahwa seseorang dapat terus berkembang dan meningkatkan kemampuan melalui tekad, usaha, dan ketekunan. 

  1. Ekspektasi yang tidak realistis

Setiap kali kita ingin mempelajari keterampilan baru atau mempelajari mata pelajaran baru, kita berasumsi atau berekspektasi bahwa proses belajar akan berjalan lancar. Padahal dalam praktiknya, belajar bisa membuat kita frustrasi dan stres. Pada gilirannya, rasa frustrasi dan stres itu akan menghambat atau memperlambat proses belajar kita.

Dalam berkespektasi, kita sering lupa bahwa sebagai orang dewasa, kita sudah jarang memasuki bidang baru dan belajar dari nol. Karena, ketika dewasa, kamu mungkin sudah mahir pada suatu bidang dan terus menekuni bidang tersebut, terutama dalam hal pekerjaan. Inilah yang membuat kamu lupa bagaimana rasanya menjalani proses belajar dari awal. Kamu pun lupa bahwa belajar dari nol membutuhkan waktu, usaha, dan energi yang ekstra. 

Saat kamu memulai belajar dari nol dan tidak mampu memenuhi ekspektasi diri sendiri, maka kamu pun akan mulai merasa kehilangan kepercayaan diri, merasa tidak punya bakat, dan merasa diri kamu lambat dalam belajar. 

Penting untuk dicatat bahwa belajar adalah proses jangka panjang. Beberapa orang melaju lebih cepat melalui tahap awal, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan mereka akan melambat atau malah berhenti.

Sementara itu, ada juga orang yang belajar perlahan, pada tahap awal tetapi jadi lebih cepat pada tahap menengah dan lanjutan. Ada lagi orang yang selalu konsisten untuk belajar meskipun dalam tempo yang lambat.

Intinya, awal yang cepat atau lambat bukanlah parameter yang baik untuk mengukur kemampuan atau bakat. 

Baca Juga :

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan? Jangan Khawatir, Kamu Justru Bisa Belajar Banyak

5 Tips untuk Membantu Anak Belajar di Rumah

Belajar Di Rumah Membuat Anak Jadi Malas Bangun Pagi? Simak Tips Membangunkan Anak Berikut Ini

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

6 Souvenir Pernikahan yang Penuh Perhatian dan Berkah untuk Membuat Tamu Anda Merasa Istimewa

Merencanakan dan melaksanakan pernikahan bisa terasa seperti menghadapi