Sarapan merupakan waktu makan terpenting dalam sehari karena alasan yang tepat. Anda membatalkan puasa yang telah dijalani tubuh Anda sepanjang malam dan mengisinya dengan nutrisi penting untuk memulai hari Anda. Sementara sebagian orang menikmati sarapan pagi yang mengenyangkan, sebagian lainnya mungkin melewatkan sarapan karena bangun kesiangan atau tidak punya waktu untuk terburu-buru berangkat kerja. Hal ini terutama karena orang-orang tidak menyadari betapa pentingnya sarapan dan menganggapnya sebagai waktu makan yang dapat dilewati. Namun, penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan secara teratur dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental seiring berjalannya waktu.
Mengapa Sarapan Itu Penting
Sarapan merupakan waktu makan yang penting dalam sehari karena berbagai alasan.
Sarapan yang baik, terutama yang kaya protein, membantu mempercepat metabolisme Anda. Melewatkan sarapan dapat memperlambat metabolisme Anda dan mempersulit penurunan berat badan.
Sarapan yang lengkap menyediakan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh Anda untuk berfungsi secara optimal. Sarapan juga menstabilkan kadar gula darah dan mencegah kelesuan energi dan keinginan makan di tengah pagi. Yang lebih penting, sarapan mengatur pola makan yang lebih sehat dan mengurangi kemungkinan makan berlebihan di kemudian hari.
Melewatkan sarapan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak menyenangkan. Pelajari lebih lanjut tentangnya di bawah ini.
Efek Melewatkan Sarapan
Jika orang melewatkan sarapan, mereka cenderung makan berlebihan di malam hari atau malam hari saat tubuh mereka tidak membutuhkan kalori tambahan. Makan larut malam ini dapat menyebabkan lonjakan insulin sebelum tidur dan menyimpannya sebagai lemak di malam hari.
1. Buruk bagi Jantung
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA, pria yang melewatkan sarapan memiliki sekitar 27% lebih banyak kemungkinan terkena serangan jantung jika dibandingkan dengan mereka yang sarapan. Dr. Leah Cahill, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan bahwa tingkat risikonya tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, ia juga mendukung fakta bahwa menikmati sarapan yang sehat sebenarnya dapat mengekang risiko serangan jantung.
Orang yang menghindari sarapan juga diketahui lebih rentan terhadap hipertensi, yang pada gilirannya menyebabkan penyumbatan arteri. Di sisi lain, hal ini membuat mereka berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.
2. Risiko Diabetes Tipe-2 Lebih Tinggi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Harvard melakukan penelitian yang bertujuan untuk menemukan korelasi antara kebiasaan makan dan kesehatan. Sebanyak 46.289 wanita berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan selama sekitar enam tahun. Hasil penelitian tersebut sangat menakjubkan. Menurut hasilnya, wanita yang memiliki kebiasaan menghindari sarapan memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe-2, dibandingkan wanita yang sarapan setiap hari.
Melewatkan sarapan dapat memengaruhi gen yang terlibat dalam jam sirkadian dan metabolisme serta menyebabkan peningkatan gula pasca makan. Namun, penelitian yang berkualitas diperlukan dalam hal ini.
Lebih buruk lagi, wanita pekerja yang melewatkan sarapan pagi memiliki peluang 54% lebih besar untuk terkena diabetes tipe 2.
3. Melewatkan Sarapan Dapat Menyebabkan Berat Badan Naik
Jika Anda sedang menjalani program penurunan berat badan dan memiliki kebiasaan melewatkan sarapan, pikirkan lagi sekarang. Menurut penelitian yang dilakukan mengenai dampak negatif dari tidak sarapan, orang yang melewatkan sarapan pagi memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami kenaikan berat badan, yang sangat bertentangan dengan tujuan penurunan berat badan Anda. Apakah Anda bingung? Baca terus.
Mereka yang melewatkan sarapan cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori, lemak jenuh, dan gula sederhana saat makan siang dan makan malam.
4. Dampak Negatif pada Suasana Hati dan Tingkat Energi
Menurut sebuah penelitian yang muncul dalam jurnal berjudul Physiological Behavior pada tahun 1999, menghindari sarapan dapat berdampak negatif pada energi dan suasana hati. Tim peneliti Inggris melakukan penelitian terhadap 144 orang sehat yang menjalani puasa semalaman. Kelompok tersebut dibagi menjadi tiga. Satu kelompok diberi sarapan sehat dan sedang, kelompok kedua hanya diberi kopi, dan kelompok ketiga tidak diberi sarapan. Kelompok-kelompok tersebut kemudian dipantau selama beberapa jam. Menurut penelitian tersebut, kelompok yang tidak diberi sarapan menunjukkan kemampuan memori yang paling buruk dan tingkat kelelahan tertinggi. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok lainnya.
5. Risiko Kanker
Melewatkan sarapan dapat membuat Anda makan berlebihan di siang hari.
Hal ini pada gilirannya membuka jalan bagi meningkatnya prevalensi obesitas. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cancer Research UK, ditemukan bahwa seseorang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki peningkatan risiko terkena kanker.
6. Mempengaruhi Fungsi Kognitif
Menyertakan sarapan dalam pola makan harian Anda memberi Anda fungsi kognitif yang lebih baik. Sebuah penelitian dilakukan pada sekelompok remaja berusia antara 12 dan 15 tahun dalam dua uji coba. Dalam salah satu percobaan, kelompok tersebut diizinkan untuk sarapan, dan dalam percobaan kedua, kelompok tersebut diminta untuk tidak sarapan pagi. Hasilnya menarik. Kelompok tersebut, ketika menjalani pola sarapan, menunjukkan akurasi yang lebih baik dalam uji pencarian visual, sementara kelompok yang tidak sarapan menunjukkan konsentrasi yang buruk, yang menghambat hasil.
7. Dapat Menyebabkan Migrain
Hipoglikemia adalah istilah medis yang digunakan untuk menunjukkan kadar gula darah yang rendah. Melewatkan makan memicu penurunan kadar gula yang sangat besar, yang pada gilirannya memicu pelepasan hormon yang dapat mengimbangi kadar glukosa yang rendah. Di sisi lain, meningkatkan kadar tekanan darah, yang memicu migrain dan sakit kepala.
Insidennya lebih tinggi ketika Anda melewatkan sarapan, karena itu adalah makanan pertama di hari itu yang Anda konsumsi setelah hampir 12 jam berpuasa. Jadi, jika Anda ingin terhindar dari sakit kepala tersebut, pastikan Anda sarapan.
8. Memicu Rambut Rontok
Salah satu efek samping utama dari melewatkan sarapan adalah rambut rontok. Ya, makanan yang mengandung protein sangat rendah dapat memengaruhi kadar keratin, mencegah pertumbuhan rambut dan memicu rambut rontok. Sarapan adalah makanan pokok setiap hari dan memiliki peran utama dalam mendorong pertumbuhan folikel rambut. Jadi, jika Anda ingin menikmati rambut yang lebat dan kuat tanpa rambut rontok, maka Anda harus menikmati sarapan kaya protein setiap hari.
9. Dapat Mempengaruhi Metabolisme Anda
Apakah mobil Anda akan menyala jika tidak ada bahan bakar? Tidak, bukan? Demikian pula, Anda perlu sarapan untuk memulai metabolisme Anda. Sarapan adalah makanan pertama di hari itu yang Anda makan untuk tubuh Anda, setelah beristirahat selama sekitar 12 jam. Menurut berbagai penelitian yang dilakukan tentang pentingnya sarapan, orang yang makan sarapan memiliki tingkat metabolisme istirahat yang lebih tinggi.
10. Dapat Merusak Fungsi Kekebalan Tubuh
Melewatkan sarapan dapat berdampak negatif pada fungsi kekebalan tubuh Anda. Penelitian menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh bergantung pada nutrisi yang konsisten untuk mempertahankan kadar sel-sel kekebalan tubuh yang penting, seperti monosit yang membantu melawan infeksi. Saat makan, seperti sarapan, Jika dilewatkan, hal itu menyebabkan penurunan sel-sel kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Makan di pagi hari membantu menjaga kadar sel kekebalan tubuh yang tepat, memastikan tubuh lebih siap untuk melawan infeksi.
Oleh karena itu, penting untuk tidak melewatkan waktu makan. Jika Anda ingin mengubah pola dan membuat rencana yang lebih baik untuk menghindari melewatkan sarapan, bagian berikut mungkin dapat membantu.
Baca Juga :
Gak Suka Sarapan? Ternyata, Ini Loh Manfaat Sarapan
Facebook Comments