Sesekali menunda alarm bangun pagi karena kamu terlambat tidur sehingga butuh waktu lebih banyak bukan merupakan hal yang buruk. Tapi, ketika ini jadi sebuah kebiasaan kronis, yaitu setiap pagi kamu menekan tombol snooze berulng-ulang, maka ini bisa menyebabkan beberapa perubahan dalam tubuhmu yang tidak baik.
Setiap orang suka kalau bisa kembali tidur ketika alarm pertama berbunyi. Ini adalah hal yang bisa dipahami. Akan tetapi, menunda alarm ternyata bisa mengakibatkan berbagai dampak berikut ini.
Hormonmu berantakan
Ketika kamu mulai bangun tidur, hormon tidur melatoninmu secara alamiah mula turun, dan hormone stressmu, kortisol, mulai meningkat. Ini menyebabkan berbagai hormon lain seperti serotonin, dopamine, dan adrenalin untuk naik juga. Ini adalah hal yang penting, karena hormon-hormon inilah yang memotivasimu untuk merasa terjaga dan mau mula bergerak.
Namun, ketika kamu menunda bangun dengan menekan tombol snooze hingga 10 kali misalnya, otakmu tidak memahami kapan kamu butuh membuat perubahan-perubahan ini. Karena itu, tubuhmu tidak terpicu untuk mengeluarkan hormon seperti biasanya.
Kamu “mabuk tidur”
Ini adalah sebuah fenomena dimana kamu seperti kamu tengah mabuk padahal kamu sudah terjaga dari tidur. Ketika ini tejadi, proses kognitifmu tidak benar-benar menyala. Terlalu banyak menundaalarm bangun dengan menekan tombol sneeze bisa menyebabkan kualitas tidur yang buruk, yang akibatnya akan meningkatkan resikomu merasa terdisorientasi setelah kamu bangun tidur. Kamu jadi mengalami kesulitan dalam membuat keputusan, kamu jadi gampang merasa bingung, dan kamu bahkan bisa membuat keputusan-keputusan buruk dalam harimu. Ini mirip dengan tengah ada dalam kondisi mabuk.
Kamu tidak buang air besar saat pagi
Tidur dan pencernaan bekerja bersama-sama, dan semuanya mengandalkan ritme sirkadian. Ketika kamu bangun tidur, tubuhmu jadi mulai merakukan gerakan peristalsis, sebuah rangkaian gerakan kontraksi otot yang menggerakkan makanan sepanjang saluran pencernaan. Inilah akibatnya kamu jadi sering buang air besar pada pagi hari, bahkan mungkin jadi rutinitasmu.
Namun, seperti proses-proses lain dalam tubuhmu, ketika kamu terus mennunda alarm, maka jadwalnya menajdi berantakan. Akibatnya, tubuhmu tidak akan lagi menciptakan atau merespon pertanda yang sama agar kamu harus buang air besar. Akibatnya? Kamu bisa mengalami konstipasi dan kembung.
Pertanda laparmu juga berantakan
Idealnya, kamu harus bangun tidur merasa agak lapar. Seperti banyak hormone pagi lainnya, ghrelin, yaitu hormon yang mengatur nafsu makanmu, harusnya mulai menignkat pula ketika kamu bangun. Namun, tubuhmu mengurangi produksi ghrelin ketika kamu tidur. Dan ketika tidurmu berhenti dan mulai lagi, proses pemicu produksi hormon ini jadi berantakan. Ini juga bisa mengubah sinyal-sinyal penanda rasa laparmu. Ini bisa membuat ghrelin jadi bekerja lebih awal, seperti pada saat malam hari dan membuatmu kelaparan, atau tiba pada agak siang, yang membuatmu super kelaparan.
Facebook Comments