Rahasia tidak selalu hitam dan putih. Beberapa rahasia berpotensi untuk merusak dan bahkan mengakhiri hubungan kita. Namun, beberapa lain sifatnya trivial dan tidak berbahaya, walaupun seringkali, rahasia memang merupakan sesuatu yang buruk. Apapun yang tengah kita jalani, sebuah hubungan yang benar harus berdasarkan pada transparansi, tanpa kebohongan atau kepura-puraan, sepahit dan seburuk apa pun hal-hal yang ada di dalamnya.

Hal-hal prinsipil yang berpotensi melanggar dan melukai nilai dan batasan sebuah hubungan yang telah disepakati sebelumnya jelas tak seharusnya dirahasiakan. Kesetiaan, sebagai contohnya. Pasangan yang telah berjanji untuk saling setia dalam hubungan monogami eksklusif seharusnya saling terbuka dan jujur jika ada sedikit saja pelanggaran atas kesepakatan ini. Namun, hal-hal detail dan kecil kadangkala bersifat abu-abu.

Sebuah hubungan yang sehat dan bahagia harusnya memprioritaskan perasaan sang pasangan daripada diri kita sendiri. Artinya, ketika kamu tengah mempertimbangkan untuk menyimpan atau mengungkap rahasia, alih-alih memikirkan bagaimana rahasia itu akan mempengaruhimu, pikirkan tentang bagaimana pasanganmu akan terpengaruh.

Pada akhirnya, kamulah yang harus mempertimbangkan baik-baik sendiri apakah sebuah informasi akan memberikan dampak baik atau buruk dalam hubunganmu. Jauh lebih baik kamu menjauhi hal-hal yang akan membuat pasanganmu kecewa alih-alih menciptakan kebohongan. Namun, di bawah ini, ada beberapa hal yang jika memang perlu, boleh kamu simpan sediri.

1. Tentang pengeluaran berlebih yang remeh

Salah satu penyebab umum konflik-konflik besar dalam sebuah hubungan adalah pengeluaran berlebih untuk hal-hal tidak penting, terutama jika kamu dan pasangan punya anggaran yang terbatas. Dalam hal ini, sebuah white lie sifatnya relatif. Apakah kamu menghabiskan Rp. 10.000 lebih banyak hari ini untuk membeli semangkok bakso di pinggir jalan, ataukah kamu menghabiskan Rp. 250.000 untuk membeli dress baru lagi? Jika kamu hanya overbudget dengan nominal yang kecil dan tidak menjadikannya kebiasaan, tidak masalah jika kamu merahasiakannya dari sang pasangan. Pasalnya, seringkali masalah ini bisa memicu pertengkaran yang tidak penting. Tapi jika kamu ternyata membohongi pasanganmu tentang hal ini lebih dari sekali dua kali, kamu mungkin memang telah terjebak dalam ketidakjujuran dan harus introspeksi.

2. Kebohongan untuk menjauhi perdebatan

Kadang-kadang kamu hanya ingin menjauhi pertengkaran. Jadi daripada kamu harus berdebat lama, kamu bilang saja pada pasanganmu bahwa kamu setuju dengannya, walaupun sebenarnya tidak. Kebohongan ini bisa kamu lakukan, asalkan aksimu nantinya mengikuti perkataanmu yang mengiyakannya. Dalam sebuah hubungan yang kuat, bukan benar atau salah yang penting. Yang paling utama adalah menempatkan dirimu sebagai sepasang partner dan membuat keputusan yang kadang tak kamu setujui tapi bersifat suportif untuknya.

3. Pendapat burukmu soal teman-temannya

Sahabat-sahabatnya mungkin akan membuatmu kesal, namun jika selama ini merekalah yang memberikan dukungan besar untuk pasanganmu, dan ia sangat menyayangi mereka, maka kamu tak berhak untuk memintanya berhenti bersahabat dengan mereka. Satu-satunya waktu kamu patut jujur bahwa kamu tak menyukai temannya adalah ketika sang teman hanya memanfaatkannya, atau ketika ia terjebak dalam hubungan pertemanan satu arah. Dalam hal ini, kamu pun tak bisa blak-blakan jujur, namun sorotilah dengan bijak bagaimana menurutmu pasanganmu memberi terlalu banyak dan tidak menerima apa-apa dalam pertemanan itu.

Hubungan akan bertahan jika dibangun pada pondasi kepercayaan dan rasa aman, dan kebohonganmu bisa jadi akan membuat hubunganmu beresiko. Bohong untuk kebaikan bisa sesekali kamu lakukan. Namun, jika kamu harus terus-terusan melakukannya, berarti hubunganmu memang rentan dan sedang dalam bahaya.

Baca juga Jagalah Rahasiamu Tentang Hal-Hal Ini Apabila Ingin Hidupmu Tenang!

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

9 Tips Menjaga Hubungan Interpersonal Yang Kuat

Manusia adalah makhluk sosial; kita bergantung pada hubungan